Hari/tanggal : Senin , 15 November 2021
Pemateri : Suharto, S.Ag, M.Pd
Moderator : Hasima Abdi Putri
Topik : Menulis di Kala Sakit
Pertemuan ke 19, Gelombang 21
Salam literasi.
Sakit itu penggugur dosa...
Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya. (HR.Bukhori Muslim)
Seperti yang dikatakan Syaikh Ali bin Yahya Al Haddadi Hafizhahullah, "Sakit itu adalah terminal. Dimana orang yang sakit melihat kelemahannya setelah kekuatannya, ketidakmampuannya setelah kemampuannya. Dan mengingat hal-hal yang dia telantarkan ketika sehat, dia sembuh dari sakitnya tersebut dalam keadaan tawadhuk (rendah hati) dan memilih untuk menggunakan masa untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya."
Semua makhluk yamg bernyawa pasti pernah merasakan sakit. Sakit adalah kondisi tubuh yang tidak nyaman karena ada bagian tubuh kita karena kesehatan terganggu.
Saat sedang sakit tentu kondisi tubuh tidak mampu melakukan aktivitas apapun, rebahan dan istirahat adalah hal yang diinginkan tubuh. Saya pernah terinfeksi virus Corona, beberapa bulan yang lalu. Kepala pusing, badan meriang, perut terasa mual. Dibuat hanya untuk tidur sakit, baru dibuat untuk beraktivitas.
Judul hari ini benar-benar membuat saya terkejap. Bagaimana kita bisa menulis dalam keadaan sakit. Sungguh manusia super yang bisa melakukan aktivitas tersebut. Ehmm demi rasa penasaran aku beranjak masuk kelas hari ini. Cing ato aku datang....
Selayang pandang tentang narasumber malam ini.
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Suharto (Cing Ato/Cing Ato)
asal. : Jakarta (Betawi)
Tugas: MTsN 5 Jakarta
Guru. : Fikih
Menulis
A. Belajar Menulis
1. Pelatihan menulis bersama KSGN Akhir Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.
2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas Akhir Desember 2017, selama 3 har i 2 malam
3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta
4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. (Dalam kondisi sakit)
5. Pelatihan Desain Sampul Buku dengan Pak Ajhinata (2021)
Narasumber
1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17
2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19
B. Menulis Buku
1. Buku ontologi
1) Bukan Guru Biasa (2016)
2) Guru Inspiratif (2020)
2. Buku Solo
1) Mengejar Azan (2018)
2) GBS Menyerangku (2020)
3) Menjadi Pribadi Unggul (2020)
4) Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)
5) Belajar Tak Bertepi (2021)
6) Aisyeh Menunggu Cinta (2021)
7) Menepis Menulis (2021)
3. Proses Masih Dalam
1) Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)
2) Lentera Ramadhan (tinggal disempurnakan insyaallah, sebelum Ramadhan sudah terbit.
3) Cing Ato Berpantun
4) Cing Ato Berpuisi
5) Menulis di Kala Sakit
6) Belajar Fikih (buku mata pelajaran)
4. Ide Masih Dalam
1) Menyongsong Pendidikan Abad 21
2) Menjadi Guru yang dirindukan
3) Mengubah PTK menjadi Buku
4) Mengubah Tesis Menjadi buku
5) dll
Medso
1. Instagram (@Suharto.cingato.cing)
2. Facebook. ( @Soeharto.cingato.cing)
3. Blog (Suharto13bolgspot.com)
(Suharto69blogspot.com)
4. Aktif di website YPTD
Motto Hidup
" Belajar,belajar,dan belajar"
Channel youtube Cing Ato (Jangan lupa like dan suscribe ya gaes)
https://youtu.be/tVSJLPutgtU
https://youtu.be/fjpPK_w0Bew
https://youtu.be/uye6FLj30GU
Berikut pengalaman Cing Ato saat mulai menulis.
Sudah lama Beliau ingin menulis. Cing Ato sudah berusaha membeli buku tentang menulis-menulis. Beliau juga pernah ikut acara jurnalis. Tapi tetap saja tidak bisa menulis. Pernah juga di undang untuk menulis, tapi hasilnya masih kaku dan kering.
Beliau menyatakan Terus terang jika tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.
Tapi Beliau tidak putus asa, ketika lagi boomingnya literasi di sekolah atau madrasah Beliau mencoba untuk bisa. Cing Ato memperhatikan peserta didik hanya membaca buku pada setiap hari Selasa. Kebetulan Cing suka bawa buku, hingga membaca sudah terbiasa.
Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam menulis-menulis. Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi yang ditulis.
Dari sini Cing Ato tertarik untuk menulis. Cing Ato mencoba mencari wadah pelatihan menulis.
Beliau membuka Facebook mendapatkan pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah beliau kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga sering ikut kegiatan beliau dalam menulis."
Dari sini Cing Ato sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang kamu tulis dan kuasai, serta menulis apa yang kamu alami dan rasakan" Itulah sepenggal kalimat yang di mengerti Cing Ato sampai sekarang."
Kutipan kalimat inspirasi Om Jay, menyemangati Beliau.
Ada kalimat inspiratif yang menjadi motivasi beliau "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian saya buat turunannya.
"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".
Waah proses trial and error yang luar biasa. Semangat belajar dan pantang menyerah patut kita acungi 2 jempol .
Buku antologi pertama Cing Ato.
Buku karya solo perdana BeliauMENGEJAR ADZAN
RUARRRRR BIASAAAA!!!!
Cerita Cing Ato yang mengharukan saat Beliau ditimpa musibah sakit.
Namun, untung tak dapat ditolak, Malang tak dapat ditolak. Tiba-tiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. Tubuh yang tadinya tinggi, gagah, hebat dengan mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa inna ilaihi raji'un.
1,5 bulan Cing Ato dirawat di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, disusul tangan kanan.jari tangan kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan masih jauh saja tidak mampu.1.5 tahun hanya masalah dan kadang- kadang-kadang untuk mendekati.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Ya Tuhan.".
Menulis dikala sakit.
Suatu hari handphone istri Beliau tertinggal dan menciptakan. Cing Ato meminta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas tubuh Beliau. Cing Ato coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil Cing Ato membatin
" ke mana ya, handphone milik saya, sudah 1,5 tahun lepas dari saya."
Ketika istri Beliau pulang dari sekolah, Cing Ato meminta HPnya dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.
Cing Ato berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu mengirimkannya pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan. Jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menahannya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka Beliau menggunakan untuk mengetik . Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu syukuri saja.
Ya Allah merinding saya semangat. Dan mulai merutuki diri ini yang tak bersyukur.
Lanjut gaes...
Hal yang pertama dilakukan Cing Ato adalah lacak akun Facebooknya, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu Beliau memposting kondisinya, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.
Dalam hati Beliau bertanya, mengapa di samping itu tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya Beliau menulis apa yang pernah dibaca, lihat, dan didengar. Karena senang dengan motivasi, maka hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri Cing Ato.
Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada kemajuan yang menggembirakan, tubuhnya ini mulai bergerak satu demi satu.. Allahu Akbar....."
Banyak tanggapan positif yang datang, hingga banyak membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Beliau pun menambahkan semangat. Sehingga tidak tidur sebelum bertemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 Beliau menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah bisa duduk baru menulis di atas roda. Cing Ato menulis di mana saja. kadang-kadang di atas kasur, di luar rumah menjemur badan, di mobil sambil menikmati arus lalulintas, di rumah sakit sambil menunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun Beliau suka menulis."
Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang dikenal menghubungi Beliau. Lewat WhatsApp dan vicol. Om Jay mengajak Beliau untuk ikut pelatihan. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Cing Ato menyatakan ikut. Masyaallah Luar biasa
Berikut foto Cing Ato yang membuat air mata saya menetes tanpa terasa.
Kalau lelah dan pusing Beliau tidak ikut, tapi materinya disimpan diaplikasi catatan. Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat menulis setelah itu baru dishare ke blog dan Facebook."
Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan kalimat Om Jay ini mujarab. Kalimat ini sebagai penyemangat Cing Ato, sekaligus ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis.
Walau tetap sering dinyinyir Beliau maju pantang mundur ke belakang. Karena selalu teringat pesan Om Dedi
"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang."
Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman Beliau bertemu dengan Cing dan mereka sudah memiliki karya, bahkan murid Beliau pun mengikuti dan menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari Cing Ato. Hmmm jadi haru....
Foto Cing Ato saat menyerahkan 6 buku Beliau. Beliau didepan teman-teman memberikan 6 bukunya. tujuan untuk memotivasi teman-temannya untuk berkreasi. Dan foto Beliau yang dikirim ke kanwil mendapat sambutan yang luar biasa. beliau diminta kanwil untuk wawancara pada tanggal 26 November di hari guru.
Tadi jam 13.20 Cing Ato menyerahkan 12 buku dg 6 judul.. Sengaja diberikan ketika rapat, agar teman-teman termotivasi dan keluar dari zona nyaman.
Foto Beliau kemudian dishare ke Kanwil kemenag Jakarta. Dan di respon oleh kasih dan beliau ingin mengadakan wawancara dengan Beliau untuk persiapan tgl 26 November hari guru.
Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba terbatas, memegang saja Beliau susah, begitu juga buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah, Beliau bisa membaca buku. Ya, menulis identik dengan membaca. Jangan pernah berpikir menjadi penulis kalau malas membaca.
Kemudian Cing Ato mencoba untuk membuka laptop walau berat jarinya untuk menekan huruf dan angka, tapi tetap dipaksakan hingga tanpa sadar menjadi sebagai media terapi bagi jari hingga kuat menekan huruf-huruf.
Cing Ato memindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop. Dikelompokkan sesuai tema yang diinginkan. Lalu diedit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan, beliau berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.
Inilah karya tulis Cing Ato.
Sebelum sakit
1. Mengejar Azan (2018)
Setelah sakit
2. GBS Menyerangku (2020)
3. Menuju Pribadi Unggul (2020)
4. Belajar Tak Bertepi (2021)
5. Kisah Inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)
6.Aisyeh Menunggu Cinte (2021)
7. Menepis Belajar (2021)
Masih dalam proses
1. Kado Spesial Sang Bintang
2. Lentera Ramadhan
3. Cing Ato Berpantun
4. Cing Ato Berpuisi
5. Menulis di Kala Sakit
Masih dalam ide
1. Menyongsong pendidikan abad 21
2. Guru Berkharisma
3. Belajar Fikih (buku pelajaran)
4. Dll.....
Sahabat-sahabat superku
Ayo......
Pesan diakhir kelas malam ini.
Jangan takut untuk menulis, jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dulu nanti pasti pintar. Awali menulis yang sederhana, yang kita bisa dan yang kita kuasai.
Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. Untuk menulis tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain.
Saat ini beliau sering diminta menjadi narasumber. Baik sebagai motivator menulis, juga tentang ilmu menulis Beliau. Seperti malam ini di gelombang 21,22. Sebelumnya di gelombang 18 Beliau telah mengisi pula. Selainitu diberbagai tempat beliau diminta menjadi nara sumber. Akan tetapi karena keterbatasan, banyak rencana yang masih menunggu hingga kesehatan Cing Ato pulih kembali. Semoga segera pulih kembali Cing Aamiin..
Materi malam ini begitu luar biasa. Tidak hanya sekedar berbagi pengalaman tapi lebih sarat dengan nilai motivasi. Betapa semangat Cing Ato sangat luar biasa.
Menampar kesadaran saya. Mencabik kemalasan saya. Dan menuding diri ini yang tak pandai bersyukur. Ya Allah meneteskan air mata ini mendengar kisah yang luar biasa. Bagaimana bisa Cing Ato yang diuji dengan keterbatasan sakit bisa aktif berkarya. Sedangkan saya lebih banyak menggunakan waktu untuk hal yang tak berguna. Betapa kurang bersyukurnya hamba gusti😭😭😭.
Cing Ato telah membangunkan kami dari mimpi fatamorgana. Terima kasih telah menjadi motivator kami. Engkaulah pejuang literasi yang tangguh.
Semoga Cing Ato sehat selalu, dan terus mengobarkan jiwa literasi bagi kami yang terlelap.
Wahai diri di kedua tanganmu?
Masih adakah fungsi lain selain hanya untuk menopang dagumu?
Sementara di luar sana, seseorang dapat menggerakkan jemarinya sedang berusaha menggenggam DUNIA.
Dan kau, hanya termenung seperti patung. Terdiam tiada guna.
Wahai Diri
Berapa lama waktumu sia-sia.
Kau hanya sibuk melukis mimpi.
Sementara seseorang di sana hanya memiliki seperempat waktumu telah berlari mewujudkan mimpinya.
Kau tlah tertinggal jauh
Dia tlah berlari..
Sedangkan kau hanya tertatih.
Jangan sombong dengan kekuatan, dan luangkan waktu yang kau miliki.
Nyatanya kau hanya kerdil yang pandai BERMIMPI.
Banguun dari mimpimu.
Wujudkan rasa terima kasihmu pada Gusti.
Sebelum semua nikmat ini pergi darimu.
Dan kau hanya bisa membisu menyesali yang tlah terjadi.