Selasa, 30 November 2021

Keliru

 Keliru



Kau seperti hantu. 

Membayangi di setiap langkahku. 

Senyum indahmu bergentayangan di ruang rindu. 

Mencekik rasa sadarku.

Membunuh setiap inci nadiku. 


Mentari bersinar galak . 

Tak mampu menghangatkan hatiku yang terserak. 

Kau datang bercerita, tentang rasa cintamu. 

Kupikir itu semua untukku. 

Nyatanya aku keliru. 


Kau dekati aku, demi sahabatku. 

Cinta ini untuknya, bukan untukku. 

Rindu ini untuknya, dan aku merasa semua untukku. 


Kurutuki diri ini. 

Tak pandai menafsir rasa. 

Kupikir semua kerjap pelangi di matamu untukku. 

Saat kau tak sabar menungguku di beranda. 

Kau bercerita dan tertawa. 

Nyatanya semua untuk dia. 


Perih, itu pasti. 

Hancur tapi harus kujalani. 

Tersobek semua rasa. 

Kini cintamu menemukan wadahnya.

Kau tersenyum padaku, dalam erat genggaman tangannya. 


Terimakasih, ujarmu. 

Kau membantuku menemukan cinta. 


Lantas bagaimana denganku. 

Tidakkah kau lihat luka menganga di mataku. 

Tercerabut hingga tulang akarnya. 


Kau seperti hantu. 

Ada tapi tak terjamah.

Bergentayangan di setiap sudut hatiku. 

Tertawa menuding cintaku yang keliru.

Sesalku

 Sesalku



Wajah polos itu berkaca-kaca. 

Siap meneteskan beningnya netra. 

Saat seruanku membelah udara. 

Tak bawa buku lagi kau nak. 

Ucapku setengah teriak. 


Pecah rasa sadar. 

Hadapi ulah uniknya. 

Tiap hari lakukan salah. 

Hingga mengukir rasa amarah. 


Hari ini. 

Semesta menghukumku. 

Saat kutahu berat beban dipundakmu. 


Badan ringkihmu, 

tameng bunda dari pukulan sang ayah. 

Tangan kecilmu memberi tegak raga bunda. 

Yang mulai lemah. 

Karena siksa. 

Karena dera. 



Mulut kelumu, serak munajat doa. 

Tentang derita yang menimpa. 

Menahan pekak telinga. 

Dari teriakan amarah sang ayah. 

Yang tanpa sebab pun juga salah. 


Maafkan gurumu nak. 

Yang tak pandai menyibak kisah. 

Dari sekian tanda yang tercipta. 


Betapa naif, aku menambah beban. 

Dari hidupmu yang penuh drama. 


Sesalku. 

Tak bisa kutarik segala amarah. 

Yang menghujammu, mengkerdilkanmu. 


Tetes airmata. 

Melangitkan sejuta doa. 

Semoga ada obat 

segala luka. 

Menguatkan badan ringkihmu. 

Tangan kecil dan suara serakmu. 

Tuk tetap menjadi malaikat bagi sang bunda.

Surat dari Ibu Guru.

 Surat dari Ibu Guru. 



Muridku. 

Kadang lisan ini terlalu lelah. 

Untuk berucap sejuta aksara. 

Tapi... 

Demi melihat kerjap bintang di matamu. 

Aku  akan suarakan  ribuan kata. 

Membasahi kerontangnya jiwa. 


Muridku. 

Kadang raga ini terlalu payah. 

Menuntun kaki kecilmu tuk tetap melangkah. 

Tapi... 

Demi senyum manismu. 

Kubiarkan tegak ragaku menemanimu. 


Muridku. 

Bersama kita terbangkan ribuan mimpi. 

Menembus planet bumi. 

Mengitari matahari. 


Melukis cita-cita. 

Merangkai beribu makna. 

Bekal hidup kala kau dewasa. 

Menjadi manusia yang berguna. 


Kau adalah duniaku. 

Mewarnai polosnya dinding hatiku. 

Dengan kasih sayangmu. 

Pun juga tingkah lucumu. 


Maafkan gurumu. 

Jika terlontar kata yang membuatmu resah. 

Hanya karena lelah yang mendera. 

Hadapi ulahmu yang terlalu berwarna.


Akankah dendammu merah membara? 

Nyatanya kau tawarkan senyum semanis gula. 

Membalas kata amarah. 


Sungguh berdosa tlah melontar kata. 

Mengiris hati putihmu selembut sutra.


Doaku di tebaran masa. 

Semoga engkau sukses  di suatu masa. 

Kepakkan sayap kecilmu, raih kerlip bintang. 

Kan kutatap engkau esok. 

Di antara hamparan awan. 

Menari menyerukan kesuksesan.

Senin, 22 November 2021

Menguak Dapur Penerbit Mayor

Hari/tanggal      : Senin, 22 November 2021

Pemateri             : Edy S Mulyanta

Moderator          : Helwiyah

Topik                   : Menguak Dapur Penerbit Mayor


Pertemuan ke 22, Gelombang 21


Salam Literasi

Sebagai pengarang saya masih lebih percaya kepada kekuatan kata daripada kekuatan peluru yang gaungnya hanya akan berlangsung sekian bagian dari menit, bahkan detik” (Pramoedya Ananta Toer) 

Cuaca kota Malang sedang dingin-dinginnya. Membuat netra ingin segera terpejam. Tapi tanggungan koreksi soal PAS ditambah harus mendampingi si kecil belajar persiapan ujian memaksa aku harus bertahan. 

Walaupun sudah diputaran 22, kumantapkan hati agar terus belajar. 

Memang belajar harus butuh sedikit paksaan. 

Materi malam ini langsung di pandu oleh consultant penerbit Andi. Wow luar biasa. Segera kududuk rapi meniatkan diri berburu ilmu dari sang ahli. 

Selayang pandang tentang nara sumber malam ini. 

Nara Sumber   : Edi S. Mulyanta S.Si, M.T.

Jabatan           : Publishing Consultant Andi Publisher

TptLhr             : Jogjakarta/Tgl Lhr : 24 Mei 1969

Status              : Menikah

Istri                  : Retna G.

Anak                :

Nindita Saheka Ramadhani

Raditya Rizky Duanda (alm)

Naditya Tertia Alfarizky

Hobby            : Membaca, Menulis, Olah Raga, Musik

Fb                    : https://www.facebook.com/edis.mulyanta                                

Blog                 : www.sobatambyar.com


Pendidikan

S1 Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994

S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006

Riwayat Pekerjaan


1. Staff LitBang Komputer PT. Wahana Semarang 1994-2000

2. Staff EDP PT. Sanggar Film Semarang 1995-2001

3. Lab. Komputer STMIK Proactive Yogyakarta 2001-2002

4. Dosen Tamu Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 2002

5. Staff Net Business PT. Bayu Indra Grafika Yogyakarta 2002

6. Staff Litbang Penerbitan ANDI Jogjakarta 2003-2004

7. Product Development Penerbitan ANDI Jogjakarta 2004-2006

8. Biro Penerbitan Buku Umum (PBU) Andi Jogjakarta 2006-2007

9. Manager Operasional PBU ANDI Jogjakarta 2008 – 2019

10. Publishing Consultant Andi Publisher 2020- Sekarang

Karya tulis buku 

(Lihat di https://scholar.google.co.id/citations?user=tYwUNqsAAAAJ&hl=en&oi=ao)


📝Lebih Mahir Word 2019, Untuk Penulisan Ilmiah, 2019

📝Lebih Kreatif dengan Adobe Photoshop CS4 2008

📝Corel Draw X4 2008

📝Teknik Modern Fotografi Digital 2007

📝Pengolahan Digital Image dengan Photoshop CS3 2007

📝Menyusun Karya Tulis Ilmiah Menggunakan MS Office Word, 2006

📝Special Workshop: Teknik Airbrush Menggunakan Photoshop CS2 2005

📝Menjadi Desainer Layout Andal dengan Adobe InDesign CS 2005

📝Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer 2005

📝Trik & Teknik Profesional CorelDraw 12 2004

📝Kupas Tuntas Ponsel Anda 2003

Kemudian Pak Edy memaparkan Kali ini kita akan banyak membahas tentang bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya.

Pada dasarnya konsep penerbitannya sama, yaitu mempublikasikan hasil tulisan dari penulis yang menjadi mitranya.

✅Tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan industri, dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan karya tulis dari penulis.

✅Penerbit hanyalah Intermediary atau perantara dalam proses publikasi sebuah tulisan. Tugas penerbit adalah menghasilkan keuntungan dalam setiap terbitannya.

✅Yang membedakan jenis penerbit adalah jumlah atau skala produksi setiap penerbit yang tergabung dalam anggota IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) tersebut.

✅Skala produksi ini tercermin dalam ISBN setiap buku yang diterbitkan oleh penerbit tersebut. Melalui ISBN ini dapat diketahui penggolongan skala produksi buku yang dihasilkan setiap tahunnya.

✅ISBN dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional, yang diberikan hak oleh negara untuk memberikan nomor-nomor yang dikuasainya tersebut untuk dibagikan kepada penerbit di Indonesia.

✅Media-media baru sebagai sarana promosi buku pun berkembang seperti channel Webinar, Podcast, IG Live, WA Group seperti group kita ini, mejadi media promosi yang luar biasa berkembang.

✅Secara materi terbitan, sebenarnya tidak ada bedanya antara penerbit mayor dan minor. Hanya terkadang penerbit tertentu memilih spesialisasi pada _Genre_ tertentu untuk lebih fokus dalam produksi maupun pemasarannnya.

✅Secara otomatis. karena jumlah produksi cukup besar, akhirnya penerbit mayor mempunyai saluran pemasaran yang cukup beragam yang sering disebut _Omni channel_ Marketing selain tentunya outlet di Toko Buku.


Publication Element. 

Angka di _publication element_ tersebut adalah jumlah produksi buku yang dapat dilakukan oleh penerbit tersebut. Melalui angka ini terlihat berapa kekuatan produksi buku yang diterbitkan oleh sebuah penerbit. 

DILEMA PENERBIT DI MASA PANDEMI

👉Selama pandemi ini, adalah saluran toko buku mengalami _kontraksi_ yang cukup dalam, sehingga saluran outlet toko buku pun menyesuaikan dengan berpindahnya proses pemasaran ke sistem online, maupun digitalisasi materi dalam bentuk media lain selain tulisan.

👉Tantangan ini cukup berat bagi penerbit-penerbit dengan skala kecil, yang hanya menggantungkan outletnya di toko buku. Karena imbas dari _Lock Down_ diberbagai sentra ekonomi, menjadikan saluran penjualan buku semakin sulit berjualan.

👉Media-media baru sebagai sarana promosi buku pun berkembang seperti channel Webinar, Podcast, IG Live, WA Group seperti group kita ini, mejadi media promosi yang luar biasa berkembang. 

👉Hal yang unik dari Pandemi ini, adalah Buku Cetak masih menjadi pilihan pembaca dalam memperluas cakrawala pikirnya. Di samping Elektronik Book juga baru dalam taham embrio berkembang.

👉Penerbit di mata pembaca, menjadi sama, semua berjuang untuk tetap bertahan. Sehingga menjadikan iklim penerbitan secara umum tidak surut selama pandemi ini. Kami selalu tidak kurang dalam menjaring tulisan-tulisan baru yang bermunculan luar biasa banyak selama pandemi.

👉2 Tahun pandemi, semangat menulis penulis-penulis baru sangat luar biasa, dengan banyaknya tulisan yang masuk di tempat kami. Hal ini tidak diimbangi dengan pendapatan penjualan buku yang sangat tergerus dengan adanya Covid 19 yang telah mencapai gelombang ke 2 di tahun 2021 ini.

👉Saat awal tahun 2021 penerbit di Indonesia sebenarnya telah mulai bangkit, tercermin dalam pendapatan pada bulan Januari dan Februari yang telah mencapai tahap _memantul_ ke atas.. tetapi sayang masuk di tahap gelombang 2 covid betul-betul meratakan pendapatan ke level yang terendah.

👉Penerbit dengan terpaksa melakukan pengereman produksi yang luar biasa ketat dalam mengantisipasi hal tersebut. Strategi yang kami lakukan adalah dengan menyimpan tenaga, energi penulis yang tidak lekang oleh pandemi, dengan tetap melakukan seleksi-seleksi materi buku yang menarik.

👉Menabung naskah, adalah strategi dalam menghadapi pandemi, walaupun ada hal yang harus dikorbankan yaitu proses cetak fisik buku yang terkendala. Hal ini kami siasati dengan menerbitkan E-Book untuk mempercepat proses penerbitan sebuah buku.

E-BOOK DAN BUKU FISIK

👉E-book adalah sarana media digital buku yang masih sangat muda, sehingga proses bisnis yang menyertainya belum bisa mengangkat proses industri perbukuan yang masih ditopang cetak buku fisik.

👉Ke depan kami menyadari, bahwa buku fisik masih akan tetap bertahan. Hanya proses pemasarannya yang berubah mengikuti jaman. E-book akan tetap menarik karena konsep praktis, ramah lingkungan, dan menjanjikan keterbukaan dalam menerima media-media lain sebagai media pengayaannya.

👉Google dengan sigap juga telah mencoba peruntungannya di era digital ini, yaitu dengan Google Books nya menjadikan konsep digitalisasi e-book sudah mencapai ke industrialisasi digital masa depan.

👉Tantangan penerbit baik mayor maupun minor, adalah kecepatan dalam menguasai teknologi ini ke depan. Dengan konsep multimedia, pengawinan antara media-media baru, menjadikan buku akan semakin mengecil secara fisik. Apalagi ada konsep baru dalam dunia digital yaitu konsep *Metaverse* yang diusung Face Book, dunia digital akan semakin kaya.

👉Penguasaan tekonologi harus cepat dikuasai, sehingga media buku di Indonesia akan semakin maju dalam mengikuti perkembangan jaman. Buku akan diperkaya dengan media-media lain, yang akan saling mengisi kelemahan secara alamiah media-media tradisional tersebut.

👉Sebagai penulis, harus memberikan pengayaan-pengayaan tidak hanya kemampuan tulis belaka. Akan tetapi pengembangan di sisi penulis harus diberdayakan. Seperti penulis mempunyai Blog, Channel Youtube, Twitter, Podcast, bahkan Tiktok yang dapat dijadikan sarana promosi tulisan bukunya. Hal ini akan memberikan rangsangan penerbit untuk _tidak mampu menolak tulisan penulis_ karena followernya banyak, menjadi selebriti di Youtube, atau Selebriti Tiktok.

👉Ke depan materi tulisan tidak akan melulu dijadikan alasan penerbit dalam menerbitkan buku, akan tetapi kemampuan penulis dalam membantu mempromosikan tulisan lah yang menjadi primadona penulis-penulis baru.

👉Persaingan penerbit akan semakin keras, tidak memandang penerbit mayor maupun minor. Hal ini karena ke depan proses penerbitan bisa dilakukan sendiri oleh penulis. Lihat saja bang _Tere Liye_ yang dapat memproduksi sendiri tulisannya melalui Google Books.

Pak Edy sudah mengelola penerbitan dari tahun 2001 sehingga genap 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku. Sebelumnya beliau adalah penulis lepas yang hidup dari menulis buku, hal ini menjawab pertanyaan beberapa calon penulis, apakah bisa hidup dari menulis buku.

Lebih lanjut Pak Edy memaparkan bahwa Penulis dan penerbit telah dilindungu undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yag diikuti oleh Peraturan Dakan UU no3 dijelaskan dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya.

Saran Pak Edy kepada bapak ibu calon penulis adalah "Apabila bapak-ibu sekalian ingin menjadi penulis, ada baiknya bapak ibu pelajari dengan seksama pada peraturan pemerintah no 75 tersebut, karena dengan PP ini proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat.


Dengan memahami PP no. 75 tersebut penulis akan memahami secara detil bagaimana mengajukan naskah hingga bagaimana penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku

Berikut adalah trik dari Pak Edy agar buku segera terbit :


1. Melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit.

2. Tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.

3. Kekurangan penerbit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak. Untuk dapat deal dengan cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive market sendiri. Seperti penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.

4. Buku sebaiknya sudah diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya.

5. Struktur buku yang baik, juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah secara optimal.

6. Tulisan mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik. 

7. Trik utama adalah gandeng penulis lain untuk memroduksi buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive market bisa dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku menjadi lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan menawarkan captive market tersebut.

8. Cari tema-tema yang belum banyak dilirik oleh penulis, namun dibutuhkan pasar. Kreatifitas penulis adalah kuncinya. Semakin menarik tema tersebut diolah, penerbit akan semakin tertarik untuk menerbitkannya. Sebaiknya diperkaya dengan media-media yang lain sehingga memperkuat posisi buku tersebut.

9. Jangan segan-segan bapak ibu menawarkan tulisannya ke berbagai skala penerbit, karena saat ini konten adalah raja-nya sehingga penerbit memerlukan kesegaran konten yang dapat dikembangkan menjadi komoditas yang menguntungkan.

10. Pelajari karakteristik penerbitnya, dengan melihat hasil-hasil terbitannya. Setiap penerbit mempunyai kekhasan sendiri-sendiri. Penulis adalah makhluk bebas, yang dapat menawarkan ke semua penerbit. Tinggal kepintaran bapak ibu sekalian dalam mengatur strategi, kemampuan, dan memilah serta memilih penerbitan.

11. Mengukur diri, dan menyesuaikan dengan kemampuan diri, menguliknya akan menjadi daya tawar yang baik bagi tulisan bapak ibu saat ditawarkan ke penerbit.

12. Ke depan persaingan penerbit tidak hanya antarpenerbit akan tetapi dengan digitalisasi yang menjadikan persamaan derajat antara penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca buku.

13. Penerbit mayor saat ini tidak kekurangan naskah untuk diterbitkan, hanya kekurangan likuidasi dalam memproses naskahnya menjadi sebuah tulisan atau media lain ke pembaca.

Hal yang penting sebagai penulis adalah, jaga kejujuran, jaga idealisme, dan selalu belajar dari berbagai genre tulisan orang lain.

Materi yang komplit bin lengkap. Ibarat makan martabak telornya lima, plus cabe selusin yang pedes dasyatnya. 

Bikin ber hah-hah semangat saya mendengarkan materi malam ini. 

Sungguh semua jalan untuk menjadi penulis telah terbuka. Semua begitu dimudahkan. Apakah kita masih terus mengelak dan mengeluhkan takdir menjadi PENULIS ditangan kita. 

Maka " Fabiayyi Alaa Irobbikuma tukadzibaan."

"Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang Engkau Dustakan. "

Wowohualam bishowab



Minggu, 21 November 2021

Cinta Lelaki Sederhana

 


Cinta Lelaki Sederhana


Nak.. 

Duduklah sini dekat ibu. 

Dengarkan cerita cinta. 

Tentang seorang pria setengah dewa. 


Pria  sederhana. 

Miliki cinta luar biasa. 

Kata berbunga tak pernah mampir di lisannya. 

Tapi sorot matanya penuh selaksa makna. 


Lembut tuturnya mengayun mesra. 

Tak pernah lelah mencipta bahagia. 

Walau kutahu terkadang lelah mendera. 

Kokoh bahunya selalu tersedia. 


Pria yang tak pernah tega. 

Ibu berpayah resah. 

Seakan putri yang dimanja. 

Dalam istana. 


Nak.. 

Mendekatlah pada ibu. 

Dengarkan kisah sendu. 

Saat tangis pertamamu menggema. 

Menangis juga seisi dunia. 

Pria sederhana itu pergi selamanya. 

Sebutir peluru menembus dada. 

Dalam tugas mulia menjaga negara. 


Nak... 

Pria sederhana itu, tlah menitipkan senyumnya pada wajahmu. 

Terlukis rahang kokoh gambaran sikap teguh. 

Seperti juga tangan kecilmu. 

Rela berpayah membantu ibu. 


Nak... 

Pria itu adalah ayahmu.

Kelak jadilah pria seperti dia. 

Manusia setengah dewa.

HUJAN

 Hujan



Basah

Tepias air

Menggenangi ruang rindu

Hujan mengingatkan  hadir dan pergimu


Kau hadir bersama hujan

Menawarkan sejuta rindu

Merah jambu

Merayu



Berlalu

Tetesan pertama

Membawamu pergi dariku

Hilang menguap bersama pelangi


Hujan  deras hari itu

Menghanyutkan rasa cintaku

Rasa perihku

Layu



Hujan

Segera turun

Kuhapus dulu cintaku

Kumenari  bersama tetesan rindu

Jumat, 19 November 2021

Pemasaran Buku

Hari/tanggal      : Rabu , 19 November 2021

Pemateri             : Agus Subardana S.E. M.M

Moderator          : Miss Phia

Topik                   : Pemasaran Malam semakin larut. 

Pertemuan ke 21, Gelombang 21


Salam Literasi

“Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta) 

Gerimis semakin menderas. 

Tetes-tetesnya menggurat rasa sendu. 

Rasa rindu yang semakin membiru. 

Ahh mengapa semakin ngelantur rasaku. 

Stop dulu deh, ayoo segera bergegas masuk kelas. Ditemani hujan yang semakin menderas. 

Bismillahirrohamanirrohiim.


Menurut nara sumber, Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. 


Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Namun demikian, karena dunia sedang dilanda Pandemi, maka penerbitan buku mengalami penurunan drastis. Banyak penerbit yang tumbang, karena situasi Covid 19. Berikut dampak  penjualan buku selama Covid-19. 

Adapun strategi dalam pemasaran buku dalam situasi Covid -19 adalah sebagai berikut :

1. Tetap terhubung dengan pelanggan buku di Medsos

2. Pastikan buku kita mudah ditemukan di online (market place) 

3. Pemasaran buku lewat komunitas

4. Jadi yang lebih depan dibandingkan kompetitor

5. Penawaran promo khusus

6. Menjadi brand yang tanggap situasi dengan menumbuhkan brand. 

Teknik Pemasaran

1. Online/Digital Marketing

     Bisa melewati Facebook, Instragram atau WhatsAap, jaringan komunitas dan lain-lain.

2. Offline

    Untuk penerbit Andi memiliki 87 cabang di Indonesia. dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut..


Lebih lanjut Pak Agus memaparkan bahwa penerbit Andi  memiliki Pilihan strategi pemasaran penjualan buku yang diddpengaruhi banyak aspek  unik .  Hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah  akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro , yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Strategi Pemasaran buku bisa dipetakan menjadi  dua strategi pemasaran yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara dan strategi pemasaran buku serangan Darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat kita jelaskan secara singkat sebagai berikut :

1. Stategi On Line, bisa melalui website atau media sosial  ( sebagaimana dijelaskan di atas) Selama ini kita menggunakan website , yang merupakan pusat pemasaran produk secara on line. Dalam strategi ini harus terus masif, mencari pelanggan, dan terus menjaga penjualan. Agar dapat terus menampilkan citra produk kita. Dengan cara on line kita juga bisa mengamati kondisi kompetiter kita. 

Bisa juga lewat jaringan komunitas. untuk itu kita harus pro aktif dan juga kita harus menjaga etika, Misal meminta ijin dan sebagainya, agar teman kita tidak merasa terganggu.


2, Stategi Serangan Darat. 

Dalam strategi serangan darat harus  mempertimbangkan  target pasar yang dituju. Distribusi lewat toko buku. Harus juga diperhatikan jenis toko buku yang di tuju. Apakah jenis toko buku modern, semi modern atau tradisional. Misalnya toko buku Gramedia. Toga Mas, Gunung Agung. Mereka mengatur adminitrasinya menggunakan tekhnologi, sehingga lebih tersistem rapi. Perlu dipertimbangkan juga adanya toko buku yang memiliki penerbit sendiri.


3. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

4.  Strategi Pemasaran dengan Directselling 

Pemasaran Buku melalui Directselling ini kita petakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

- Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).

- Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah

- Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka kami sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) . 

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut kita beri tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

- Kunjungan langsung ke tiap sekolah untuk temui kepala Sekolah, bagian kurikulum , Biro umum dll.

- Kunjungan langsung ke setiap Kampus / Perguruan Tinggi  untuk temui Dosen, tiap Kaprodi, tiap Dekan, ke LPPM dan sampai ke para Rektor .

- Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dll.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dll. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

Persyaratan & Tata Cara Pengiriman Naskah ke Penerbit ANDI

Tentukan jenis naskah apa yang ingin di tulis:


Jika sudah menentukan jenis naskah apa yang akan kamu tulis, penerbit ANDI memiliki beberapa prosedur dalam proses penulisan dan pengiriman, di antaranya;

1. Mengetik naskah dengan rapi menggunakan font Times New Roman (atau sejenisnya) dan font 12 pt.

2. Panjang naskah tidak kurang lebih dari 150 halaman kertas A4.

Yang terakhir adalah memberikan beberapa lampiran berikut saat kamu mengirimkan naskah.

1. Sinopsis

Pastikan kamu sudah menulis sinopsis dengan tepat. Sinopsis tidak boleh lebih dari dua halaman dan sinopsismu harus sudah merangkum isi naskah secara keseluruhan agar penerbit dapat menangkap garis besar naskah.

2. Proposal

Tulis proposal singkat yang menjelaskan alasan dari Penerbit ANDI untuk menerbitkan naskahmu. Proposal yang kamu tulis harus kurang dari dua halaman.

3. Data Diri

Cantumkan data dirimu. Data diri dapat berupa latar belakang, kompetensi yang kamu miliki, maupun keterlibatanmu dalam suatu keanggotaan atau organisasi tertentu

Demikian yang dapat saya sampaikan Strategi pemasaran buku secara singkat , dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Akhir kata kami sebagai “Tenaga pemasarann buku sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam  menceraskan kehidupan bangsa Indonesia”. 

Maka dari itu Menulis adalah berjuang , Penulis adalah Pahlawan yang akan di kenang selama – lamanya..Lembaran karya adalah medan pertempuran, Pena adalah senjatanya.

"Buku adalah gudang ilmu, kuncinya adalah membaca. Membaca adalah jendela dunia”.

Alhamduliah semakin lengkap jalanku untuk menjadi penulis. Wahai otak ayo berpikir lebih keras, wahai hati ayo kompromilah untuk itu. Wahai tangan yok menari dengan cepat membentuk karya nyata. Cemungutsss..!!! 


Rabu, 17 November 2021

Menulis Autobiografi

Hari/tanggal      : Rabu , 17 November 2021

Pemateri             : Suparno, S. Pd, M. Pd

Moderator          : Raliyanti

Topik                   : Menulis Autobiografi



Pertemuan ke 20, Gelombang 21

Salam Literasi. 

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."(Pramoedya Ananta Toer) 

Hujan semakin menderas, saat aku mulai memasuki kelas menulis putaran ke 20.

Saat awal memulai meresume dulu, aku selalu berharap agar segera sampai ke putaran 20. Agar segera bebas tugasku membuat resume yang kurasa membebaniku. 

Ternyata semakin kesini aku semakin rindu. Yaa belajar di kelas menulis telah menjadi CANDU bagiku. Membiusku untuk mendengarkan motivasi para penulis, menggiring tanganku untuk menari lincah diatas tuts. Dan membuatku ingin segera berjumpa dengan kawan senusantara yang hangat dan bersahabat. 

Menulis kisah sendiri waah tak pernah terbersit. 

Satu yang kupikirkan SIAPA AKU? 

Aku bukan orang terkenal, bukan artis, bukan bintang. Apa menariknya menulis tentang diriku sendiri. 

Jadi ingat lagu Project Pop. 

Aku bukan super. 

Aku bukan star. 

Jika digabungkan Aku bukan Super Star.

Jadi penasaran, apa bisa ya kisah hidupku yang jauh dari kata WOW ditulis. 

Ehmm kita buktikan saja setelah masuk kelas Pak Suharno. 

Lets go...!!!

Selayang Pandang tentang Narasumber



Nama : Suparno, S.Pd.,M.Pd. 

Lahir di Magetan, 25 Juli 1966, 

Lulusan D3 86 IKIP Surabaya, S1 Wima Madiun , S2 Unipa Surabaya.  

Memiliki kesukaan membaca sejak SD, buku pertama yang selesai dibaca adalah Thomas Alva Edison penemu bola lampu pijar. 

Mengawali karir sebagai Konselor di SMP 2 Kawedanan pada tahun 1992. Kemudian tahun 2016 diangkàt sebagai Kepala Sekolah di SMP3 Kawedanan. Tahun 2019 mutasi di SMPN 1 Takeran dan mulai Maret 2021 mutasi di SMPN 2 Karangrejo Magetan.  

Kesukaan menulis dimulai sejak 1986. 

Buku hasil karyanya;

1. Panduan belajar Excel

2. Perjuangan hidupku 

3.Panduan Pranatacara dan Pamedharsabda.

4. Catatan harian seorang Kepala Sekolah 

5. Catatan Kepala Sekolah 

6. Lulus Corona 

7. Potensi Desa Pojoksari 

8. Dharma Wanita

9. Langkah Jitu menulis buku 

Prestasi yang pernah diraih 

1. Lulusan terbaik jurusan PPB D3 IKIP Surabaya th 1989

2.Lulus terbaik jurusan PPB S1 Wima th 1996

3.Guru Berprestasi juara 2 Tk Kabupaten 

3. Nara sumber Nasional guru pembelajar th 2016 sd. 1018

4. Pemimpin redaksi majalah Tramedia th 2004 sd 2010

5. Pemimpin Redaksi majalah Pena Mageti th 2019 sd. 2020

Aktivitas lain

1. Guru Pendamping Pengajar Praktik Guru Penggerak Kemendikbud Ristek.

2. Guru Motivator Literasi 


Moto "Menulislah setiap hari mutu dan rezeki akan mengikuti". 

Boleh kunjungi blog beliau 

http://suparnomuhammad.blogspot.com/2021/06/cv-suparno.html?m=1

Bapak Suparno memulai materi malam ini dengan kalimat yang menggugah :

"Kita tidak tahu berapa umur seseorang, kita tidak tahu kapan ajal datang, kapan maut menjemput, maka menulislah buku biografi agar anak cucumu tahu sejarah perjalanan kehidupan Anda.

Apa itu Autobiografi? 

Autobiografi atau otobiografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri. Dalam bahasa Inggris, istilah autobiography pertama kali digunakan oleh penyair Robert Southey pada 1809. Namun, bentuk otobiografi sendiri sudah ada sejak zaman kuno.

Dari sejarah perjalanan kehidupan Anda, anak cucumu bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa"

Manfaat dari menulis buku autobiografi diantaranya :

1. Suatu saat pasti ada diantara anak cucu kita yang cinta pada ilmu pengetahuan dan ingin tahu sejarah perjalanan kehidupan nenek moyangnya. Di saat itu buku biografi sangatlah berharga

2. Bagi seorang ASN, bisa juga menambah nilai angka kredit.

3. Bagi calon kepala sekolah, buku biografi akan menunjukan siapa kita?


 Langkah Menulis Buku Autobiografi 

1. Buatlah Out Line

Misalnya dimulai dari Melahiran 

Masa masa sekolah TK, SD,SMP,SMA, Kuliah, Bekerja, menikah, punya anak, pergi jauh, ke luar Masalah masalah yang pernah dihadapi, kenangan pahit, kenangan indah dan sebagainya.

2. Buatlah jadwal menulis, taatilah jadwal yang telah di buat.

3. Menyiapkan data data pendukung, misalnya foto, buku diary dan sebagainya.

4. Mulai menulis per outline atau per judul. Tulislah mengalir saja jangan diedit dulu ,walaupun ada kesalahan biarkan saja, terus menulis sampai selesai.  

Tulislah dengan pikiran dan perasaan, dengan akal budi dari hasil merenung yang dalam maka pikiran. Kita akan terbimbing oleh ilham yang mengarahkan. Ketika kita menulis kadang muncul ilham atau ingatan sesuatu yang pantas ditulis. Tuliskan saja judulnya, dibuku yang berbeda. Kemudiaan segera kembali fokus ke outline. Setelah semua judul sudah terbahas kemudian sisipkan judul yang terjeda tadi sesuai dengan urutan sejarah perjalanan kehidupan kita.

5. Lakukan editing mulai awal hingga akhir.

Agar tampilan buku tampak menarik dan menginspirasi, jika dalam suatu judul ada frase , atau kata-kata mutiara yang menginspirasi bisa dituliskan di atas , sebelum uraian tulisan.

6. Mintalah orang lain yang kita percaya untuk menjadi editor yang berkaitan dengan ejaan, tata bahasa dan lain-lain

7. Kemudian buatlah cover buku yang baik, mintakan kata pengantar pada tokoh tokoh terkenal semoga membawa keberkahan

8. Langkah terakhir kirimkan pada penerbit yang kita percaya.


Apa perbedaan antara memoar, biografi dan autobiografi? 

Memoar (juga biasa ditulis memoir) adalah kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya.

Biografi adalah riwayat hidup yang ditulis orang lain, misalnya Biografi Pak Dirman, ditulis orang lain

Autobiografi adalah buku riwayat hidup yang ditulis oleh dirinya sendiri.

Materi yang menarik dan luar biasa. Terimakasih pak atas berbagi pengalaman dan ilmunya. Menimbulkan rasa percaya diri saya untuk menulis tentang diri saya sendiri. Jika bukan saya sendiri yang menulisnya siapa lagi yang mau. Wong saya bukan orang terkenal kok. 

Menulis kisah hidup sendiri sungguh suatu tantangan dan hal yang menarik.Tulisan yang akan  dikenang terus-menerus oleh anak cucu kita. Suatu warisan yang tak lekang oleh waktu dan tak hilang oleh zaman.

Ayo mulai merenung menatap bintang gemintang sambil mengingat-ingat kisah hidup kita. Mungkin ada mutiara yang terselip dalam perjalanan hidup kita. Sesuatu yang kita anggap biasa-biasa saja. Bisa jadi jika ditulis akan menjadi inspirasi bagi orang lain. Kita tak akan tahu sebelum mencobanya. 


JADI SOBAT PENULIS, YUK KITA COBA !!!

Cinta Tanpa Basa Basi

 Cinta Tanpa Basa Basi



Aku  mencintaimu. 

Bukan seperti ombak yang mencintai pantainya. 

Karena kutahu cintaku tak sekuat itu. 

Bukan juga seperti malam yang memeluk erat bulan, setia tanpa celah. 

Karena setia bagiku bukan obralan murah wanita penjaja cinta. 


Cinta saja. 

Tak ada syarat. 

Tak ada kata tapi. 

Tak ada kata andai nanti. 


Ku mencintaimu untuk saat ini. 

Entah jika esok hari, aku tak bisa janji. 

Karena bagiku cinta bukan dogma suci. 

Yang harus  diagungkan dan ditaati. 

Jalani saja hari ini. 

Esok atau lusa kita pikirkan saja nanti. 


Itulah arti cintaku. 

Saat ini aku hanya mencintaimu titik tanpa  koma. 

Saat ini ku bahagia jika bersamamu.

Jika kau merasa bosan, tinggalkan saja aku. 

Toh aku akan tetap berdiri. 

Patah hati, cuih... 

Aku tak kenal kata itu. 


Pergi ya berlalu. 

Cari cinta yang baru. 

Putus ya lepaslah. 

Masih ada senja yang menari, dan kucumbu. 


Sudahlah jangan banyak kata tapi. 

Segeralah berlari dekap diriku. 

Jika kau rasa tak lucu, pergilah. 

Senyumku kan mengiringimu. 

Satu yang pasti, 

Artinya kau bukan jodohku.

Titik.

Senin, 15 November 2021

Menulis di Kala Sakit

 

Hari/tanggal : Senin , 15 November 2021

Pemateri : Suharto, S.Ag, M.Pd

Moderator : Hasima Abdi Putri

Topik : Menulis di Kala Sakit



Pertemuan ke 19, Gelombang 21

Salam literasi. 

Sakit itu penggugur dosa... 

Tidaklah seorang mukmin tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya. (HR.Bukhori Muslim)

Seperti yang dikatakan Syaikh Ali bin Yahya Al Haddadi Hafizhahullah, "Sakit itu adalah terminal. Dimana orang yang sakit melihat kelemahannya setelah kekuatannya, ketidakmampuannya setelah kemampuannya. Dan mengingat hal-hal yang dia telantarkan ketika sehat, dia sembuh dari sakitnya tersebut dalam keadaan tawadhuk (rendah hati) dan memilih untuk menggunakan masa untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya."

Semua makhluk yamg bernyawa pasti pernah merasakan sakit. Sakit adalah kondisi tubuh yang tidak nyaman karena ada bagian tubuh kita karena kesehatan terganggu. 

Saat sedang sakit tentu kondisi tubuh tidak mampu melakukan aktivitas apapun, rebahan dan istirahat adalah hal yang diinginkan tubuh. Saya pernah terinfeksi virus Corona, beberapa bulan yang lalu. Kepala pusing, badan meriang, perut terasa mual. Dibuat hanya untuk tidur sakit, baru dibuat untuk beraktivitas. 

Judul hari ini benar-benar membuat saya terkejap. Bagaimana kita bisa menulis dalam keadaan sakit. Sungguh manusia super yang bisa melakukan aktivitas tersebut. Ehmm demi rasa penasaran aku beranjak masuk kelas hari ini. Cing ato aku datang....

Selayang pandang tentang narasumber malam ini. 

Daftar Riwayat Hidup


Nama : Suharto (Cing Ato/Cing Ato)

asal. : Jakarta (Betawi)

Tugas: MTsN 5 Jakarta

Guru. : Fikih 

Menulis

A. Belajar Menulis

      1. Pelatihan menulis bersama KSGN Akhir Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.

      2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas Akhir Desember 2017, selama 3 har i 2 malam

      3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta

      4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. (Dalam kondisi sakit)

      5. Pelatihan Desain Sampul Buku dengan Pak Ajhinata (2021)


Narasumber

1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17

2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19


B. Menulis Buku

     1. Buku ontologi

          1) Bukan Guru Biasa (2016)

          2) Guru Inspiratif (2020)

      2. Buku Solo

          1) Mengejar Azan (2018)

          2) GBS Menyerangku (2020)

          3) Menjadi Pribadi Unggul (2020)

          4) Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)

          5) Belajar Tak Bertepi (2021)

          6) Aisyeh Menunggu Cinta (2021)

         7) Menepis Menulis (2021)

       3. Proses Masih Dalam

1) Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)

 2) Lentera Ramadhan (tinggal disempurnakan insyaallah, sebelum Ramadhan sudah terbit.

3) Cing Ato Berpantun

4) Cing Ato Berpuisi

5) Menulis di Kala Sakit

6) Belajar Fikih (buku mata pelajaran)

        4. Ide Masih Dalam

1) Menyongsong Pendidikan Abad 21

2) Menjadi Guru yang dirindukan

3) Mengubah PTK menjadi Buku

4) Mengubah Tesis Menjadi buku

5) dll

Medso

       1. Instagram (@Suharto.cingato.cing)

       2. Facebook. ( @Soeharto.cingato.cing)

       3. Blog (Suharto13bolgspot.com) 

            (Suharto69blogspot.com)

       4. Aktif di website YPTD     

Motto Hidup

          " Belajar,belajar,dan belajar"


Channel youtube Cing Ato (Jangan lupa like dan suscribe ya gaes) 

https://youtu.be/tVSJLPutgtU

https://youtu.be/fjpPK_w0Bew

https://youtu.be/uye6FLj30GU

Berikut pengalaman Cing Ato saat mulai menulis. 

Sudah lama Beliau ingin menulis. Cing Ato sudah berusaha membeli buku tentang menulis-menulis. Beliau juga pernah ikut acara jurnalis. Tapi tetap saja tidak bisa menulis. Pernah juga di undang untuk menulis, tapi hasilnya masih kaku dan kering.

Beliau menyatakan Terus terang jika tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Apalagi kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.

Tapi Beliau tidak putus asa, ketika lagi boomingnya literasi di sekolah atau madrasah Beliau mencoba untuk bisa. Cing Ato  memperhatikan peserta didik hanya membaca buku pada setiap hari Selasa. Kebetulan Cing suka bawa buku, hingga membaca sudah terbiasa.


Di samping membaca beberapa peserta didik dilibatkan dalam menulis-menulis. Sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi yang ditulis.

Dari sini Cing Ato tertarik untuk menulis. Cing Ato mencoba mencari wadah pelatihan menulis.

Beliau membuka Facebook mendapatkan pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah beliau kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga sering ikut kegiatan beliau dalam menulis."

Dari sini Cing Ato sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang kamu tulis dan kuasai, serta menulis apa yang kamu alami dan rasakan" Itulah sepenggal kalimat yang di mengerti Cing Ato sampai sekarang."

Kutipan kalimat inspirasi Om Jay, menyemangati Beliau. 

Ada kalimat inspiratif yang menjadi  motivasi beliau "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian saya buat turunannya.

"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi".

Waah proses trial and error yang luar biasa. Semangat belajar dan pantang menyerah patut kita acungi 2 jempol

Buku antologi pertama Cing Ato. 


Buku karya solo perdana Beliau

MENGEJAR ADZAN

RUARRRRR BIASAAAA!!!! 


Cerita Cing Ato yang mengharukan saat Beliau ditimpa musibah sakit. 

Namun, untung tak dapat ditolak, Malang tak dapat ditolak. Tiba-tiba badai tornado menghantam dengan dahsyatnya. Tubuh yang tadinya tinggi, gagah, hebat dengan mata lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. bisa. Jika tidak cepat ditangani. Innalilahi wa inna ilaihi raji'un.

1,5 bulan Cing Ato dirawat di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, disusul tangan kanan.jari tangan kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan masih jauh saja tidak mampu.1.5 tahun hanya masalah dan kadang- kadang-kadang untuk mendekati.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa. Ya Tuhan.".

Menulis dikala sakit. 

Suatu hari handphone istri Beliau tertinggal dan menciptakan. Cing Ato meminta asisten rumah tangga untuk mengambilnya dan meletakkan di atas tubuh Beliau. Cing Ato coba untuk menyentuh, Alhamdulillah, bisa terbuka. Dalam hati kecil Cing Ato membatin

" ke mana ya, handphone milik saya, sudah 1,5 tahun lepas dari saya."

Ketika istri Beliau pulang dari sekolah, Cing Ato meminta HPnya dan sekaligus minta dibelikan kartu baru. Karena yang lama mati. Tak pikir panjang istri mencari HP dan membelikan kartu baru.

Cing Ato berusaha menggunakan HP walau tidak bisa menggenggam, cukup beli alat HP lalu mengirimkannya pada jari jempol tangan kiri dan menulis menggunakan. Jari manis dan kelingking tertekuk hingga tidak menahannya untuk menulis. Karena jari tengah yang terpanjang, maka Beliau menggunakan untuk mengetik . Ternyata semua yang terjadi ada hikmahnya. maka itu syukuri saja.

Ya Allah merinding saya semangat. Dan mulai merutuki diri ini yang tak bersyukur. 

Lanjut gaes... 

Hal yang pertama dilakukan Cing Ato adalah lacak akun Facebooknya, cukup makan waktu 3 hari baru bisa terlacak. Alhamdulillah, sejak itu Beliau memposting kondisinya, hingga banyak simpati dan empati berdatangan.

Dalam hati Beliau bertanya, mengapa di samping itu tidak menulis sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak. Akhirnya Beliau menulis apa yang pernah  dibaca, lihat, dan  didengar. Karena  senang dengan motivasi, maka hampir setiap hari menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup. Di juga menulis tentang apa yang sedang terjadi pada diri Cing Ato.

Saking asyiknya menulis hingga lupa bahwa sedang sakit tahunan, tetiba secara perlahan, tapi pasti ada kemajuan yang menggembirakan, tubuhnya ini mulai bergerak satu demi satu.. Allahu Akbar....."

Banyak tanggapan positif yang datang, hingga banyak membaca bahkan selalu menunggu tulisan berikutnya. Beliau pun menambahkan semangat. Sehingga tidak tidur sebelum bertemu bahan untuk ditulis besok. Setiap habis salat subuh hingga jam 7 Beliau menulis. Menulis sambil rebahan di atas kasur. Setelah  bisa duduk baru menulis di atas roda. Cing Ato menulis di mana saja. kadang-kadang di atas kasur, di luar rumah menjemur badan, di mobil sambil menikmati arus lalulintas, di rumah sakit sambil menunggu panggilan dokter. Ya, pokoknya di mana saja ada di situlah  menulis. Bahkan ketika sedang terapi pun Beliau suka menulis."

Di tengah perjalanan ada sahabat (Om Jay) yang dikenal menghubungi Beliau. Lewat WhatsApp dan vicol. Om Jay mengajak Beliau untuk ikut pelatihan. Walau dalam serba keterbatasan dan leher masih memakai alat trakeastomi dan hidung masih memakai NGT untuk selang makan. Cing Ato menyatakan ikut. Masyaallah Luar biasa

Berikut foto Cing Ato yang membuat air mata saya menetes tanpa terasa. 



Kalau lelah dan pusing Beliau tidak ikut, tapi materinya  disimpan diaplikasi catatan. Aplikasi catatan yang ada di HP itu tempat menulis setelah itu baru  dishare ke blog dan Facebook."

Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi. Turunan kalimat Om Jay ini mujarab. Kalimat ini sebagai penyemangat Cing Ato, sekaligus  ingin membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis.

Walau tetap sering dinyinyir Beliau maju pantang mundur ke belakang. Karena selalu teringat pesan Om Dedi 

"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang."

Apa yang terjadi bapak dan ibu guru yang super. Akhirnya teman Beliau bertemu dengan Cing dan mereka sudah memiliki karya, bahkan murid Beliau pun mengikuti dan menghasilkan karya. Begitu juga teman-teman di medsos, mereka menulis karena terinspirasi dari Cing Ato. Hmmm jadi haru....

Foto Cing Ato saat menyerahkan 6 buku Beliau. 

Beliau didepan teman-teman memberikan 6 bukunya. tujuan untuk memotivasi teman-temannya untuk berkreasi. Dan foto Beliau yang dikirim ke kanwil mendapat sambutan yang luar biasa. beliau diminta kanwil untuk wawancara pada tanggal 26 November di hari guru. 

Tadi jam 13.20 Cing Ato menyerahkan 12 buku dg 6 judul.. Sengaja diberikan ketika rapat, agar teman-teman termotivasi dan keluar dari zona nyaman. 

Foto Beliau kemudian dishare ke Kanwil kemenag Jakarta. Dan di respon oleh kasih dan beliau ingin mengadakan wawancara dengan Beliau untuk persiapan tgl 26 November hari guru.

Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba terbatas, memegang saja Beliau susah, begitu juga buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah, Beliau bisa membaca buku. Ya, menulis identik dengan membaca. Jangan pernah berpikir menjadi penulis kalau malas membaca.

Kemudian Cing Ato mencoba untuk membuka laptop walau berat jarinya untuk menekan huruf dan angka, tapi tetap dipaksakan hingga tanpa sadar menjadi sebagai media terapi bagi jari hingga kuat menekan huruf-huruf.

Cing Ato memindahkan tulisan yang ada di blog dan Facebook ke laptop.  Dikelompokkan sesuai tema yang  diinginkan. Lalu  diedit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisan, beliau berguru dengan pak Akbar zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Jadilah sebuah buku motivasi.

Inilah karya tulis Cing Ato. 

Sebelum sakit

1. Mengejar Azan (2018)

Setelah sakit

2. GBS Menyerangku (2020)

3. Menuju Pribadi Unggul (2020)

4. Belajar Tak Bertepi (2021)

5. Kisah Inspiratif Seni Mendidik Diri (2021)

6.Aisyeh Menunggu Cinte (2021)

7. Menepis Belajar (2021)


Masih dalam proses

1. Kado Spesial Sang Bintang

2. Lentera Ramadhan

3. Cing Ato Berpantun

4. Cing Ato Berpuisi

5. Menulis di Kala Sakit


Masih dalam ide

1. Menyongsong pendidikan abad 21

2. Guru Berkharisma

3. Belajar Fikih (buku pelajaran)

4. Dll.....

Sahabat-sahabat superku

Ayo......

Pesan diakhir kelas malam ini. 

Jangan takut untuk menulis, jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dulu nanti pasti pintar. Awali menulis yang sederhana, yang kita bisa dan yang kita kuasai.

Mulailah dengan apa yang kita alami dan rasakan, itu lebih mudah. ​​Untuk menulis tulisan kita, silahkan baca tulisan-tulisan karya orang lain.

Saat ini beliau sering diminta menjadi narasumber. Baik sebagai motivator menulis, juga tentang ilmu menulis Beliau. Seperti malam ini di gelombang 21,22. Sebelumnya di gelombang 18 Beliau telah mengisi pula. Selainitu diberbagai tempat beliau diminta menjadi nara sumber. Akan tetapi karena keterbatasan, banyak rencana yang masih menunggu hingga kesehatan Cing Ato pulih kembali. Semoga segera pulih kembali Cing Aamiin.. 

Materi malam ini begitu luar biasa. Tidak hanya sekedar berbagi pengalaman tapi lebih sarat dengan nilai motivasi. Betapa semangat Cing Ato sangat luar biasa. 

Menampar kesadaran saya. Mencabik kemalasan saya. Dan menuding diri ini yang tak pandai bersyukur. Ya Allah meneteskan air mata ini mendengar kisah yang luar biasa. Bagaimana bisa Cing Ato yang diuji dengan keterbatasan sakit bisa aktif berkarya. Sedangkan saya lebih banyak menggunakan waktu untuk hal yang tak berguna. Betapa kurang bersyukurnya hamba gusti😭😭😭.

Cing Ato telah membangunkan kami dari mimpi fatamorgana. Terima kasih telah menjadi motivator kami. Engkaulah pejuang literasi yang tangguh. 

Semoga Cing Ato sehat selalu, dan terus mengobarkan jiwa literasi bagi kami yang terlelap.


Wahai diri di kedua tanganmu? 

Masih adakah fungsi lain selain hanya untuk menopang dagumu? 

Sementara di luar sana, seseorang dapat menggerakkan jemarinya sedang berusaha menggenggam DUNIA. 

Dan kau, hanya termenung seperti patung. Terdiam tiada guna. 


Wahai Diri

Berapa lama waktumu sia-sia.

Kau hanya sibuk melukis mimpi. 

Sementara seseorang di sana hanya memiliki seperempat waktumu telah berlari mewujudkan mimpinya. 


Kau tlah tertinggal jauh

Dia tlah berlari.. 

Sedangkan kau hanya tertatih. 

Jangan sombong dengan kekuatan, dan luangkan waktu yang kau miliki. 

Nyatanya kau hanya kerdil yang pandai BERMIMPI. 


Banguun dari mimpimu. 

Wujudkan rasa terima kasihmu pada Gusti. 

Sebelum semua nikmat ini pergi darimu. 

Dan kau hanya bisa membisu menyesali yang tlah terjadi.

Peserta Selundupan yang Beruntung

Dering ponsel membuat jeda aktivitasku. Sebuah suara lembut menyapa syandu. “Halo sayang, bunda akan berkunjung ke Malang, bisakah kita bert...