Selasa, 17 Mei 2022

Kiko Tidak Mau Menjadi Kura Kura

 


Kiko adalah seekor anak kura-kura, ia tinggal dihutan bersama orangtua dan teman-temannya. Kiko adalah anak kura kura yang ceria dan baik hati. Sahabat Kiko adalah Ciap si anak ayam. Setiap hari mereka bermain dan belajar bersama. Hingga suatu hari saat pulang sekolah Kiko dihampiri oleh Cici si kelinci dan Jaki si kijang. Mereka anak-anak bandel yang selalu mengejek Kiko. “Ha ha ha liat ada tempurung kelapa berjalan”, seru Cici. “Udah gitu jalannnya lambat lagi”. “Kapan sampainya ke rumah Bung”. “Besok pagi”, seru si Jaki tak kalah isengnya. Ha ha ha seru mereka sambil berjalan menirukan  cara Kiko berjalan.

Nah anak anak kita tidak boleh mengejek kekurangan teman kita seperti mereka yaa, karena kita sama-sama ciptaan Tuhan.

Ciap segera menghampiri dan menghibur si Kiko. “Sudahlah Kiko tidak usah di masukkan hati, bukankah setiap hari mereka selalu mengejek-ngejek kita” hibur Ciap. Kiko sebenarnya tidak terlalu memperdulikannya. Tapi karena hampir setiap hari mereka mengejek Kiko, Kiko jadi merasa sedih juga. “Ahh betul juga kata mereka, aku binatang jelek yang lamban”. “Seandainya aku bukan seekor kura kura”. “Aku benci menjadi seekor kura - kura yang lamban”.

Begitulah semakin hari Kiko semakin membenci dirinya sendiri. Hingga suatu hari saat Kiko beristirahat di bawah sebuah pohon, ada seekor burung hantu yang menghampirinya. “Hai kura-kura kecil, benarkah kamu tidak ingin menjadi kura-kura kecil lagi?”.

“iiiyaaa betul, untuk apa menjadi binatang yang berwajah jelek dan lamban seperti aku”.sahut Kiko dengan sendu.

 “Baiklah aku punya berita gembira untukmu”. “ Datanglah ke padang bunga dandelion, petiklah bunga yang paling besar”. “Disitu kamu akan berjumpa dengan Impi si peri mimpi yang akan mengabulkan keinginanmu” kata burung hantu.


Waah tentu saja Kiko sangat senang sekali, ia pun bergegas menuju padang bunga dandelion.

Sesampainya di padang bunga dandelion, Kiko segera mencari bunga yang paling besar, ia pun mencari dengan teliti. Ahaa pasti ini bunga yang paling besar, bentuknya cantik putih dan mengkilat. Kiko segera memetik bunga itu daaan…. tiba tiba ada cahaya yang sangat terang mengelilingi bunga itu. Dari bunga itu kemudian muncullah seorang peri kecil bersayap, tubuhnya bersinaar, wajahnya cantik , dan memiliki sayap yang selalu bergetar. “Sssiiiapakah engkau”, kata Kiko ketakutan.

Lanjut part 2

1 komentar:

Peserta Selundupan yang Beruntung

Dering ponsel membuat jeda aktivitasku. Sebuah suara lembut menyapa syandu. “Halo sayang, bunda akan berkunjung ke Malang, bisakah kita bert...