Jumat, 27 Mei 2022

Melepas mu dalam Kenang Terindah

 


Anganku melayang

Terbawa lamunan nan jauh ke sukma

Menebar harum dalam setiap makna. 


Berawal dari goresan kata, mengalir menjadi bait bait rasa

Dari sebuah titik menjelma garis yang berlalu lalang

Sebuah jumpa menjadi kebersamaan

Lebih tepatnya menjelma keakraban. 


Kini terucap salam perpisahan

Lajur kehidupan ditakdirkan berputar

Lintasan ada dan tiada, timbul dan tenggelam

Begitu pula alur cerita ini perjumpaan dan perpisahan. 


Saat-saat langkah terayun menjauh

Jarak kitapun semakin membentang

Akankah semuanya tinggal kenangan

Atau hanyut terbawa gelombang

Bahkan sirna terkubur oleh waktu. 


Kini, hatiku tergores kesedihan

Ketika terucap salam perpisahan

Mungkin airmata ini tak jatuh berlinang

Tapi bukan berarti suatu kerelaan. 


Sobat.. 

Dalam hatiku, akan tetap membekas suatu kenangan

Ruang dan waktu kita memang beda

Bukan berarti rasa tak boleh sama

Kini.. 

Aku tenggelam dalam sepi

Rinaimu jatuh satu persatu dikubangan senyap

Cahyamu bisa kulihat, bukan dengan mata

Tapi dengan rindu yang kian sekarat. 


Sobat, 

Kini kau semakin jauh

Hanya doa yang kurapal di ujung langit

Hingga melebur menjadi angin

Meskipun engkau selalu

Menjadi sebuah rinduku.

Selasa, 17 Mei 2022

Kiko Tidak Mau Menjadi Kura Kura

 


Kiko adalah seekor anak kura-kura, ia tinggal dihutan bersama orangtua dan teman-temannya. Kiko adalah anak kura kura yang ceria dan baik hati. Sahabat Kiko adalah Ciap si anak ayam. Setiap hari mereka bermain dan belajar bersama. Hingga suatu hari saat pulang sekolah Kiko dihampiri oleh Cici si kelinci dan Jaki si kijang. Mereka anak-anak bandel yang selalu mengejek Kiko. “Ha ha ha liat ada tempurung kelapa berjalan”, seru Cici. “Udah gitu jalannnya lambat lagi”. “Kapan sampainya ke rumah Bung”. “Besok pagi”, seru si Jaki tak kalah isengnya. Ha ha ha seru mereka sambil berjalan menirukan  cara Kiko berjalan.

Nah anak anak kita tidak boleh mengejek kekurangan teman kita seperti mereka yaa, karena kita sama-sama ciptaan Tuhan.

Ciap segera menghampiri dan menghibur si Kiko. “Sudahlah Kiko tidak usah di masukkan hati, bukankah setiap hari mereka selalu mengejek-ngejek kita” hibur Ciap. Kiko sebenarnya tidak terlalu memperdulikannya. Tapi karena hampir setiap hari mereka mengejek Kiko, Kiko jadi merasa sedih juga. “Ahh betul juga kata mereka, aku binatang jelek yang lamban”. “Seandainya aku bukan seekor kura kura”. “Aku benci menjadi seekor kura - kura yang lamban”.

Begitulah semakin hari Kiko semakin membenci dirinya sendiri. Hingga suatu hari saat Kiko beristirahat di bawah sebuah pohon, ada seekor burung hantu yang menghampirinya. “Hai kura-kura kecil, benarkah kamu tidak ingin menjadi kura-kura kecil lagi?”.

“iiiyaaa betul, untuk apa menjadi binatang yang berwajah jelek dan lamban seperti aku”.sahut Kiko dengan sendu.

 “Baiklah aku punya berita gembira untukmu”. “ Datanglah ke padang bunga dandelion, petiklah bunga yang paling besar”. “Disitu kamu akan berjumpa dengan Impi si peri mimpi yang akan mengabulkan keinginanmu” kata burung hantu.


Waah tentu saja Kiko sangat senang sekali, ia pun bergegas menuju padang bunga dandelion.

Sesampainya di padang bunga dandelion, Kiko segera mencari bunga yang paling besar, ia pun mencari dengan teliti. Ahaa pasti ini bunga yang paling besar, bentuknya cantik putih dan mengkilat. Kiko segera memetik bunga itu daaan…. tiba tiba ada cahaya yang sangat terang mengelilingi bunga itu. Dari bunga itu kemudian muncullah seorang peri kecil bersayap, tubuhnya bersinaar, wajahnya cantik , dan memiliki sayap yang selalu bergetar. “Sssiiiapakah engkau”, kata Kiko ketakutan.

Lanjut part 2

Minggu, 15 Mei 2022

Curhatan si Biru Bundar

 

           


Hay teman, tahukan kalian siapakah aku? Aku sangat dekat dengan kalian. Aku tempat kalian berdiri, aku tempat tumbuhnya berbagai pohon, aku tempat menempelnya rumah kalian. Ya aku adalah si bumi. Teman-teman maukah kalian mendengarkan curhatanku?. Sebenarnya saat ini aku sangat sedih ..sedih sekali. Karena di usiaku yang sudah tua ini hidupku semakin menderita, banyak orang yang tidak peduli lagi denganku, mereka mengacuhkan aku. Bahkan mereka dengan tega merusakku, membuat wajahku kian bopeng, cemong dan rusak. Ya Allah..apa salahku pada manusia. Padahal aku sudah memberi mereka tempat berlindung,dan tempat tinggal, tapi bukan rasa terimakasih yang aku dapatkan, tapi pengorbananku dibalas dengan keburukan. Ibarat air susu dibalas dengan air tuba.

            Teman-teman kecilku, tahukah kalian usiaku sudah semakin tua, sangat tua. Bahkan jauh ketika kakek buyutmu lahir aku sudah ada. Yaa menurut para ahli usiaku diperkirakan sudah mencapai 4,1 miliar tahun yang lalu. Sudah sangat tua bukan??? Di usiaku yang sudah tua ini mataku semakin pedih karena asap dan karbondioksida semakin banyak di udara, napasku semakin sesak. Tubuhku kian kurus karena manusia menebangi pohon-pohon yang melindungi tubuhku. Dan ooh apakah itu? Kulihat lapisan  ozon di atmosfer yang melindungi diriku dari sengatan sahabatku si “matahari” semakin hari semakin tipis hingga membuat masuknya sinar ultra violet yang semakin membuatku bertambah sakit. Aku sakit teman, aku meregang, dan mungkin sebentar lagi aku akan mati.

            Teman-teman kecilku, maukah kalian menjadi sahabatku..menjadi sahabat bumi. Bukan… aku bukannya menyuruh kalian menghentikan penebangan liar, karena pasti para penebang liar itu tidak akan mendengarkan teriakan dari suara kecilmu. Aku juga tidak menyuruh kalian menghentikan pabrik-pabrik, dan kendaraan bermotor yang dengan seenaknya memuntahkan beribu-ribu asap yang menyesakkan dadaku..bukan. Aku hanya ingin kalian melakukan hal sederhana yang bisa kalian lakukan. Teman-temanku maukah kalian berjanji denganku si tua yang tidak berdaya ini? Mulai hari ini kurangi penggunaan sampah plastik, kantong plastik yang jika mereka tanam di perutku hanya membuatku mual karena susah aku cerna. Butuh waktu berpuluh tahun untuk menghancurkan sampah plastik ini. Maukah kalian berhemat listrik, air, dan energi lainnya. Bila perlu gunakan sepeda atau berjalan kakilah kalian, karena itu lebih membuatku nyaman karena tidak perlu menghirup kotornya udara karena CO 2 dan pastinya membuatmu lebih sehat bukan? Jangan membuang-membuang kertas untuk hal yang tidak berguna, kurangi menggunakan kertas ya teman. Karena kertas ini dibuat dari kayu, sehingga dengan banyaknya kertas yang diproduksi maka semakin banyaklah pohon ditebang. Tolong Tanami aku dengan tumbuhan, agar tubuhku dingin dan sejuk. Sampah..oh sampah itu juga menyiksaku. Kurangi sampah ya teman..jangan dibuang sembarangan. Jika kamu bisa mendaur ulang sampah menjadi berbagai macam barang berguna..oh alangkah senangnya hatiku karena tidak perlu menanggung beban sampah yang semakin hari semakin menggunung dan membuat bebanku bertambah berat.

            Sahabat bumi, mungkin aku terlalu banyak meminta. Kita baru saja berkenalan tapi aku sudah memintamu terlalu banyak. Maafkan aku. Tapi kepada siapa lagi aku mengadu, kepada siapa lagi aku berbagi deritaku ini. Tolonglah aku..lakukan perubahan kecil itu sekarang juga. Mungkin suatu saat jika tidak ada lagi yang perduli denganku, Allah yang akan menjawab keluhanku dengan menghancurkan diriku..ohh tahukah kamu apa itu? kiamat teman. Tidak aku masih ingin bersama kalian, sahabat bumiku yang baru aku kenal. Aku yakin kalian akan menolongku, kalian akan peduli denganku, dan melakukan perubahan kecil itu.

            Sahabat bumiku, cukup sekian curhatan dari si tua ini. Mataku semakin sukar untuk kubuka,tubuhku semakin lemah dan napasku semakin sesak. Aku tunggu janji kalian..janji untuk menjagaku, merawatku dan melindungiku. 
Salam dari ku si  biru bundar..

Peserta Selundupan yang Beruntung

Dering ponsel membuat jeda aktivitasku. Sebuah suara lembut menyapa syandu. “Halo sayang, bunda akan berkunjung ke Malang, bisakah kita bert...