Sadar
Widya Arema
Pada selembar kertas aku
bertanya
Mengapa begitu sesak
coretan tanpa makna
Melengkung mendatar tak
berupa
Membingungkan saja umpatku
saat membaca.
Pada angin yang berhembus
aku berkata
Mengapa riapnya tak tentu
arah
Membuyarkan konde yang
kuuntai sejak lama
Cukup sepoi saja tak usah
berlebihan makiku.
Aku, kamu dan kita berdiri
sejajar di bait rasa
Saling bersitatap tanpa
kata
Seolah ucapan semahal
parfum tuan
Yang menunjuk semena pada baju lusuh di
kolong meja.
Aku tahu rasa itu bukan
untukku
Bodohnya aku terbuai
dalam pijar itu
Terhentak sadar siapa
aku
Mencintaimu adalah hal
yang tak layak bagiku.
Malang, 02 Februari
2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar