Minggu, 02 Februari 2025

Prosais

 


“Berkunjunglah ke jantungku, bukan sebagai tamu. Tetapi sebagai

pemilik rumah, sebab di sana kau yang akan tinggal selamanya.”

 

Mencintaimu bagiku suatu keniscayaan. Kau hadir bagai senja nan megah. Siluetmu hadirkan gempita yang kunikmati dalam senyap. Mungkin bagimu hadirku hanyalah angin. Terkadang datang menggoyang pelepahmu. Sesekali menerbangkan kelopak kering yang mulai berguguran dari rantingmu. Ada tapi tak berarti. Sadar,  aku hanyalah ombak yang menghilir menuju pantai. Setiap kali datang hadirkan sejuk, tapi bukan untuk kau genggam.

Aku mencintaimu seperti aliran sungai menuju laut. Dalam setiap desirnya ada doa yang terselipkan. Doa yang membuatku untuk tetap percaya. Bahwa mencintaimu adalah kekuatan terbesar yang aku miliki. Kau menghadirkan oase dalam kerontangnya dahaga. . Hadirmu bagai pelangi seusai badai datang menerjang. Menghidupkan riap asa berderap dalam tiap hentakku

Aku mencintaimu dalam diam. Bahkan hanya dengan mengeja namamu cukup membuat kucup hatiku merekah. Biarkan kujaga rasa itu dalam lanskap megah yang bertahta. Kau adalah barisan aksara dalam setiap puisi yang kucipta. Hadirku bagai jeda yang kadang sengaja terlupa. Maka biarkan itu semua berlalu dalam ikatan tanpa nama. Aku ingin engkau tahu, mencintaimu adalah sebuah anugerah.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NDY

 NDY Netra jingga terbias jauh Untai baris kata dalam bait senja Riuh binar warnai lukisan rindu.  Dimensi afeksi tercipta saat kau hadir Wa...