Sabtu, 06 November 2021

CLOSING KELAS WMP

 Sabtu, 06 Oktober 2021

Sebaik  Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain .” Artinya: “Jika kalian berbuat baik , sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7).     

Malam ini, akhir pekan yang luar biasa. Biasanya malming bersama keluarga kecilku. Hujan gerimis dan hawa dingin Kota Malang yang menusuk raga membuat suasana kota Malang tak semeriah biasa. M ereka lebih memilih bersantai di rumah bersenda bersama keluarga. 

Tapi tidak denganku malam ini. 

Wekendku meriah penuh warna dan terasa hangat mesra. Tak lain karena malam ini aku bertemu dengan narasumber-narasumber idola. 

Penutupan hari ini digawangi oleh Ms Phia. Semua narasumber idola hadir. Bu Kanjeng, bu Aam, Bu Hasanah, pak Miftah, Bu Ditta. Sedangkan Bu May berhalangan untuk hadir karena kurang sehat. Teman-teman hebat yang lainnya ikut hadir pula. 

Semua semangat berbagi statemennya. Saling canda maramaikan suasana. Bertebar semangat dan motivasi yang membakar jiwa. Kami berbicara seolah kawan yang lama tak jumpa. 

Yaa di grup WMP, kami di godog oleh penulis hebat. Penulis yang ikhlas berbagi pada kami yang pemula. 

Disini tak hanya ilmu yang kami dapatkan. Paket lengkap ada disini. Ilmu, motivasi, saudara dan sahabat. Ilmu yang membuat risiko menjadi b erwarna. Dan sahabat-sahabat baru nusantara yang hangat menautkan rasa satu jiwa. 

Entahlah mengapa saya merasa ada batin di sini. Seolah lama berkawan, walaupun nyatanya baru sebentar. Kesebentaran yang sudah menorehkan arti yang dalam. 

Yang selalu menjadi pertanyaanku sejak masuk grup menulis terjawab sudah disini. Betapa narasumber getol sekali memotivasi kami menulis. Betapa ikhlasnya mereka berbagi ilmu dan waktu. Padahal kuyakin kesibukan mereka luar biasa. 

Bu Kanjeng, bunda tersayang menjawab pertanyaan. Tentang motivasi terkuat yang melandasi itu. 

"Kami sudah mendedikasikan diri untuk menjadi penggiat literasi" jelas bu Kanjeng. 

Jawaban yang nyess, membasahi sendiku. Masyaallah, Allah yang menggerakkan mereka. 

Mengganti pamrih menjadi ikhlas. 

Mengganti jerih jerih menjadi lillah. 

Seakan Allah menyentil rasaku. Saat aku yang sering berharap pujian dari manusia. Saat aku menghamba pada rupiah untuk setiap kerja. 

saya malu... 

Malu dengan mereka. Seandainya aku punya sayap, saat ini juga kuingin terbang menghampiri mereka satu persatu. Merangkai rasa terima kasih dan rasa takjubku. Bahkan seikat rasa terima kasih tak akan membalasnya. 

Semoga malam ini aku terbangun sepertiga malam. Kan kukirim hadiah doa bagi mereka yang tak memotivasiku. 

"Ya Allah Sang penguasa, kabulkan doa dari hamba yang penuh dosa ini. Kasih sayangi para pejuang kebaikan, jadikanlah jariyah amalannya. Jadikan ilmu yang dibagikan menjadi taman kelak kelak. Aamiin."


1 komentar:

Peserta Selundupan yang Beruntung

Dering ponsel membuat jeda aktivitasku. Sebuah suara lembut menyapa syandu. “Halo sayang, bunda akan berkunjung ke Malang, bisakah kita bert...