Luka yang Indah
Sang Mentari tak pernah membenci awan
Yang dengan semena-mena menutupi sinarnya yang hangat
Siang pun tak pernah sakit hati dengan malam
Mengusir terang dengan kegelapan
tanpa kompromi
Begitupun aku padamu
Berulang kali kau torehkan luka
Lagi..lagi..dan lagi..
Mungkinkah otakku terlalu bebal
Untuk merasakan apa itu sakit hati
Atau jangan-jangan cintaku yang telah membuta
Luka ini terlalu indah untuk ditangisi
Biarkan tetap menganga, dan berdarah
Setidaknya engkau telah memberiku tanda
Bukti bahwa aku ini ada
Walau kau tandai itu dengan luka
Biarkan kupeluk mesra luka ini
Kan kubawa sembari menari
Karena yang ku tahu
Cintaku mengalahkan rasa luka itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar