Riuhmu tak lagi merdu
Bahkan kicau burung yang biasa syahdu terasa hambar di kedua telingaku.
Siluet rasa di ujung jingga buram
Tertutup oleh bias yang menjenuhkan
Seolah mati rasa, menguap segala keriangan
Ada keengganan yang menyusup dalam diam
Menghapus memori yang pernah terbingkai indah.
Sudahlah...
Tak usah lagi kau basa basi
Hanya membuat pekak telingaku
Percuma kau tutupi hitam dengan putih
Hanya akan berubah kelabu
Tak mampu lagi menyiratkan jingga dan merah jambu.
Pergilah jika kau tak mampu lagi mengindahkan hatiku
Atau tetaplah bersabar menunggu disitu
Mungkin gletser ini kelak menguap, mencaer disinari mentari
Kan terbuka ruang kosong disudut hati.
Jika suaramu parau
jangan bicara lagi
Tak akan terdengar merdu walau kau berteriak
Kau meracau tak tau arah
Sstt berisik...diamlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar