Hari,tanggal :
Senin, 11 Oktober 2021
Nara sumber : Noralia Purwa Yunita, M.Pd
Moderator : Rosminiyati
Tema Materi :
Menulis buku dari karya ilmiah
Pertemuan ke 4 pelatihan Belajar Menulis PGRI gelombang
21
Salam Literasi
Hari ini Senin, 11 Oktober 2021. Suasana kota Malang yang
panas membuat gerah seluruh tubuh. Hari yang cukup melelahkan, setelah mengajar
5 jam, ditambah rapat koordinasi selama 3 jam. Wuiih lumayan membuat kepala
jadi agak klemeng-klemeng. Ya hari ini rapat perdana koordinasi lomba
dalam rangka bulan bahasa. Sebagai salah satu penggiat literasi di madrasahku aku ketiban
sampur merancang lomba untuk siswa. Lomba menulis antologi puisi untuk kelas 1
sampai kelas 3. Dan menulis cerpen untuk
siswa kelas 4-6. Semoga lancar bisa menghasilkan 6 buku dari jenjang kelas yang
berbeda.
Pukul 17.09, klunting wa grup
berbunyi. Kubaca di grup menulis gelombang 21, materi hari ini menulis buku
dari karya ilmiah. Seketika dahiku sedikit mengeryit.
“Hemm apa bisa karya ilmiah menjadi
buku?”, aku menggumam sendiri.
Sesaat anganku mundur beberapa tahun
kebelakang. Saat aku masih kuliah di UIN Maliki Malang. Bagaimana sulitnya
membuat skripsi. Perjuangan yang menguras energi, berbulan-bulan riset
kesana-kemari. Belum lagi rasa nelangsa karena materi yang kubuat
bermalam-malam, dicorat-coret oleh dosen pembimbing karena tidak sesuai harapan
Beliau.
“sebel banget”, celutukku saat itu
menahan rasa kesal.
“Satu Minggu kukerjakan skripsi ini,
berakhir dengan corat-coret dosen seenak hati,” Kalau bukan persyaratan lulus
tak akan kukerjakan skripsi ini”, curhatku pada sahabat seperjuangan kala itu.
Dan dimanakah sekarang engkau wahai skripsi?
Skripsi
Kini kau tergolek lemah tak berdaya di pojok lemari
berdebu tak pernah tersentuh dan tak ada yang peduli
Dulu engkau kubawa kesana kemari
Bak senjata pamungkas untuk meraih prestasi
Nasibmu sungguh buruk wahai skripsi
Seolah habis manis sepah dibuang
Terbuang....
Tak ada lagi yang memandang
Batinku kelu sambil mengusap skripsiku.
Malam ini, didorong rasa penasaran di hati, dan
pertanyaan-pertanyaan “WHY”. Mosok iso karya ilmiah dadi buku (apa bisa
karya ilmiah menjadi buku). Aku pun siap masuk kelas. Berbekal cemilan kacang
Garuda Rosta, dan gawai aku siap menuntut ilmu hari ini.
Bismillahirrohmaanirrohiim.
1. Biodata Narasumber
Tak
kenal maka tak sayang, sebelum mulai materi hari ini yuk kita berkenalan dulu
dengan Beliau guru berprestasi.
Noralia Purwa Yunita, M.Pd ini lahir di Kudus,
12 Juni 1989. Dia putra pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd
dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri
Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri
Semarang. Saat ini penulis bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, penulis juga aktif
menulis di blog dan tergabung dalam
komunitas sejuta guru ngeblog. Anggota
komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya dan IPA, serta
Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.
Prestasi yang
pernah diraih penulis adalah juara 3 lomba blog nasional pada HUT penerbit
YPTD.
Karya yang sudah dibuat
meliputi:
1. Bahan ajar Kimia SMA (2013)
2.
buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah" (2020) penerbit Tata Akbar
3. Buku duet seri ekoji academy "Digital Mindset" (2020) penerbit
Andi Offset
4. Buku duet sering. Ekoki academy "Gamifikasi" (Proses
terbit) penerbit Andi offset
5. Buku solo "jurus jitu menulis dan berprestasi" (2020)
penerbit YPTD
6.
buku solo "kiat praktis menulis modul berbasis riset" (2020) yang merupakan
ubahan dari tesis menjadi
buku oleh penerbit
YPTD
7. buku antologi
" Kisah Inspiratif Sang Guru" (2020),
Penerbit Ilalang Pustaka
8. Buku antologi
"Aku dan Corona" (2020), penerbit YPTD
9. Buku duet "kiat menulis
dan menerbitkan buku" (2021), Penerbit Ilalang
pustaka
10.
buku antologi "Belajar di tengah Corona" (2021), penerbit Oase Pustaka
11.
Buku antologi "Prahara di Tengah Pandemi" (2021), penerbit YPTD
12.
Buku antologi "Membongkar rahasia menulis guru blogger" (2021),
penerbit Oase pustaka
13.
Buku antologi "Putih biru" (2021), penerbit
Innovasi publishing
14.
Buku antologi "Sumbangan pemikiran sahabat penulis
YPTD" (2021), penerbit
YPTD
15.
dan beberapa artikel
yang telah dimuat
di media daring
dan cetak antara
lain majalah geliat
gemilang, majalah derap
guru PGRI, majalah
sigap dan majalah
aksioma
Saat
ini sedang tahap penyelesaian naskah antologi bersama guru penulis
"pandemi di mata sang Guru",
naskah antologi " Momen spesial dengan siswa " dan tahap finishing
naskah untuk e-book "Merdeka Belajar
: Konsep Revolusi
Pendidikan Abad 21"
Dan buku kolaborasi "Mobile learning".
Kegiatan profesional lainnya yang pernah
diikuti:
1. Narasumber pelatihan
menulis bersama PB PGRI
2. Narasumber pada kegiatan pengabdian masyarakat universitas cendana
3. Narasumber pelatihan menulis di Yayasan
Guru Nusantara
4. Narasumber pelatihan menulis buku ber ISBN di penerbit pustaka
ilalang dan kamila
press
5. Narasumber seminar
kamisan SLCC PGRI Jawa Tengah
6. Narasumber materi best practise
APKS PGRI Jawa Tengah
7. Narasumber pelatihan
menulis di komunitas
blog guru nasional
8. Narasumber pada kegiatan pengabdian masyarakat universitas muhammadiyah semarang
Dapat dihubungi
melalui email : noraliapurwa@gmail.com atau pada nomor
whatsapp ; 087786578494 dan instagram : noralia_needtha.
Materi hari ini diawali dengan cerita
dari Bu Nora. Tentang awal mula menulis buku. Saat bergabung dengn grup menulis
om Jay di gelombang 8. Salah satunya materi yang disampaikan menarik hati
Beliau. Yaitu materi yang disampaikan oleh bu Hati. Beliau waktu itu
menyampaikan menulis buku dari PTK. “Dari situlah, pikiran saya menjadi terbuka
bahwa "bisa juga ya ternyata menerbitkan buku dari karya ilmiah",
ungkap bu Nora.
Dan Beliaupun tergerak untuk mempraktekkan
ilmu dari Bu Hati mengubah tesis dan best practise menjadi buku.
Luar
biasa sekali ya teman-teman. Langsung beraksi. Keren Bu.
Berikut karya Beliau yang luar biasa
2. BAGAIMANA PROSES MENULIS BUKU DARI KARYA ILMIAH?
Bagaimana caranya mengubah karya ilmiah menjadi buku.
Bisa kita banyangkan karya ilmiah yang bergaya bahasa formal, kaku dan penuh
dengan perhitungan yang njlimet hasil dari riset menjadi sebuah buku.
Ya, menjadi sebuah buku yang menarik, enak dibaca dan
bisa untuk kalangan umum. Ternyata ada kiat-kiatnya looh.
Yang pertama UBAH JUDUL
Judul
karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan
materi, subjek, tempat penelitian. Sebagai contoh
Judul
Tesis, Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk
meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA
Ketika
diubah menjadi judul buku menjadi
“kiat menulis modul berbasis riset”
Contoh
yanga lainnya
Judul
best practice : efektivitas pembelajaran berbasis gamifikasi pada
peningkatan aktivitas dan minat belajar siswa
Ketika
dikonversi menjadi judul buku menjadi:
“Gamifikasi, membuat belajar seasyik bermain games”
Jadi
disini pemilihan judul sangat berpengaruh pada karya ilmiah yang kita ubah
menjadi buku.
Setelah
saya amati dari perubahan judul diatas ada beberapa poin yang bisa kita cermati.
1.
judul harus menarik,
2.
singkat (tidak terlalu panjang)
3.
Gunakan bahasa keseharian yang tidak kaku atau formal
Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus
penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,jadi ketika
diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA
SUKSES atau yang lainnya.
Yang
kedua UBAH DAFTAR ISI
Seperti
yang kita ketahui daftar isi dalam karya tulis ilmiah bersifat baku, dan paten.
Akan tetapi dalam sebuah buku hal itu bisa kita ubah agar tidak terlalu
panjang, kaku dan membosankan.
Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar
isi berupa
BAB
1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB
2 landasan teori
Bab
3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab
4 hasil dan pembahasan
Bab
5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori
berisi
2.1.
hasil belajar
2.2.
media pembelajaran
2.3.
Modul
2.4.
metode pembelajaran
2.5
pembelajaran berbasis riset
Ketika
menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu
Sub
bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab
2 TEORI BELAJAR
2.1.
belajar
2.2.
permasalahan dalam pembelajaran
2.3.
Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Karya ilmiah yang kita panggil dengan
nama Skripsi, tesis, PTK atau best practise, yang kita buat dengan penuh
perjuangan sudah selayaknya kita abadikan. Oleh karena itu dengan mengubah
karya ilmiah menjadi buku akan memiliki banyak manfaat yang luar biasa.
Sub
bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab
3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1.
Pengertian media
3.2.
jenis media
3.3.
manfaat media
Sub
bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab
4 mengenal modul
4.1.pengertian
modul
4.2.
karakteristik modul
4.3.sistematika
modul
4.4.
kelebihan modul
Dengan
demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/ mengubahnya
menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2
karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3
karya ilmiah.
Yang
ketiga UBAH SEDIKIT ISI KARYA ILMIAH
A. Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan
skripsi dan lainnya yang
biasanya ada di karya ilmiah
B. Boleh
menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang
tidak ditampilkan, ubah dalam
bentuk kalimat
C. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi
buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis
memiliki ide dan kreativitas
masing-masing sesuai dengan pengalaman
dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis
maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca,
berpikir dan menulis adalah satu nrangkaian literasi yang tidak dapat
dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku
kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah
menjadi buku
D. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan
penelitian yang anda lakukan agar pembaca
yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
E. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog
resmi seperti Kemendikbud.go.id,Jurnal ilmiah, e book atau karya ilmiah
lainnya.
Perlu diperhatikan !
JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan
domain blogspot, wordpress,
dll.
F. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5
dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan Penerbit
. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku
tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya
Jadi pada intinya, sebelum mengkonversi karya Ilmiah yang
kita miliki, tentukan FOKUS/TOPIK yang akan dibahas secara detail dalam
buku itu. Apakah pada perancangannya, penerapannya, aplikasinya atau yang
lainnya. Jika sudah maka akan lebih mudah mengubah karya ilmiah itu
Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??
Karya ilmiah, PTK atau best practise
yang telah kita perjuangkan dengan segenap jiwa raga akan tetap teronggok tak
berguna jika tetap berupa karya ilmiah. Dengan perjuangan yang kedua kita bisa
mengubahnya menjadi lebih bermanfaat.
Lantas
apakah manfaat dari karya ilmiah yang telah kita ubah menjadi buku?
Berikut
penjelasan ibu yang smart berikut ini.
1.
Karya ilmiah yang kita buat menjadi buku dapat dibaca oleh masyarakat awam.
Selama ini siap sih yang mau membaca skripsi kita, kalau bukan kita sendiri dan
dosen pembimbing kita.
2.
Jika karya ilmiah kita buat menjadi buku, maka dapat diperjualbelikan. Jadi ada
keuntungan finansial yang dapat kita peroleh
3.
Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah
poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, juga akan mendapatkan poin dari publikasi
ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui
4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri
5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU. Selain itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
Materi kali ini bersifat tekhnis, kita perlu fokus
pada materi tanpa bisa kita sambi.
(apalagi disambi nyuci-nyuci he he ) Biar tidak terlalu tegang man-teman.
Dan materi hari
ini memang cukup berat. Membayangkan membedah lagi karya tulis ilmiah yang kita
miliki saja sudah membuat pusing pala Barbie. Pusing ga..pusing ga.. pusing
dong masak enggak...he he he
Tetapi satu yang bisa digaris bawahi. Karya ilmiah yang
kita perjuangkan sebagai senjata untuk meraih gelar sarjana tentu memiliki
segala kisah dan kenangan yang sangat berarti. Betapa bangganya kita saat
melihat orang lain membaca buku dari hasil karya ilmiah kita. Seolah kenangan
tentang karya ilmiah itu terutama karya ilmiah berupa skripsi hadir kembali.
Tentang dosen yang killer, riset yang kesana-kemari, bahkan
kenangan akan kampus tercinta seolah ikut menari bersama karya ilmiah dalam buku
yang kita buat.
KUNCINYA NIAT DAN MAU
Pesan terakhir dari Bunda Nora.
"Buku adalah memoar diri kita, meskipun kita sudah tiada, melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal sepanjang masa"
Terimakasih atas ilmunya yang luar biasa bunda. Jazakallahbil kheir...
Skripsi
Kupeluk engkau dengan erat
Segera kususun barisan rapat
Sebentar lagi engkau tak lagi jadi makanan rayap
Dengan perjuangan kau kan kujadikan bacaan rakyat.
Bagus bu
BalasHapusMaturnuwun bunda Retno
Hapusmakin keren aja nih resume nya bunda yg ku kagumi 😍
BalasHapusHe he maturnuwun bunda Shima sayang teman seperjuangan. Slng suport dalam doa yaa
HapusMateri dibungkus habis dalam resume yang tertata rapi. Semangat terus, Ibu.
BalasHapusMaturunuwun bunda Rose, sumber inspirasiku
HapusTop bgt😍
BalasHapusMaturnuwun bunda, salam sukses utk jenengan
HapusWah resume yang bagus
BalasHapusMaturnuwun bunda, salam sukses selalu
HapusSaya Suka bacanya bunada
BalasHapusKeren