Kecantikanmu terpancar sempurna
Memaku pandangan siapa saja
Keindahanmu terlalu menakjubkan
Membius alam bawah sadar, meruntuhkan pertahanan
Saat kau pamerkan kemolekan tubuhmu, menggiurkan
Warna warni pakaian yang membalut tubuhmu menyatu dalam keserasian
Menambah pesona Sang Durga
Kekayaanmu menebarkan keharuman
Menawan siapapun untuk menghirup aroma surga
Lihatlah kecantikanmu telah mengundang mata-mata jalang
Mereka dengan seenaknya menjamah tubuhmu, mengoyak keindahanmu.
Nafas-nafas serakah mencumbui kemolekanmu
Kekayaanmu mengundang tikus-tikus serakah untuk berpesta pora
Wahai pertiwi
Keindahanmu terlalu sempurna
Mengundang siapa saja untuk berebut tahta
Lihatlah dirimu sekarang lemah tak berdaya
Diperdaya nafsu-nafsu serakah
Seakan sekumpulan tawon merubung bunga
Menghisap habis nektar tanpa tersisa
Bajumu tercabik-cabik
Terserak
Sekarang kau duduk nelangsa
Meratap..
Menangis...
Menjerit...
Bagaimana aku bisa menolongmu?
Tanganku terikat mulutku tersumpal
Bisu dan kelu
Hanya airmata yang bisa kusumbangkan
Untuk membasuh tubuhmu
Yang ternodai angkara
Wahai ibu pertiwi bangkitlah
Jangan kau ratapi yang telah terjadi
Kami masih disini
Setia menunggumu hingga pagi
Menunggu janji suci mentari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar