Ketika Tuhan Cemburu
Hingar bingar kemewahan menyelubungi
Lampu kejayaan tahta tlah tergapai
Saat musik hedonisme mulai terpasang
Menandakan aroma dunia yang memabukkan tergenggam
Ha ha ha
Aku kaya...
Aku jaya...
Investasi bertebaran dimana-mana
Uang dolar rupiah terserak dilantai-lantai kemakmuran
Kupuja engkau wahai dunia
Denganmu aku tak butuh siapa jua
Aku diatas piramida
Mampu mewarnai dunia
Menjadi hitam, putih bahkan abu-abu
Tapi aku lupa
Ada yang sangat cemburu
Terlalai lama tak kusapa
Terlupa lama tak mengingatnya
Tuhan cemburu padaku
Kata Tuhan
Kenapa engkau lama tak menemuiKu
Kenapa engkau lupa menyapaKu
Bukankah semua kejayaan itu dariKu
Saat Tuhan cemburu
Dia memanggilku pulang
Disentilnya diriku dengan kesakitan
Kepayahan...
Dan kehilangan
Duniaku hilang menguap
Ragaku tertatih menahan kesakitan
Dan saat aku kesepian
Tuhan memanggilku datang
Wahai kesinilah hambaku
Aku merindukanmu
Kemana tangisan syahdumu dulu bersimpuh memujaKu
Aku rindu padamu wahai hambaKu
Datanglah padaKu
Sapa Aku
Ingat Aku
Minta padaKu
Akan aku rangkul jiwa rapuhmu
Kan kubasuh lukamu
Kan Kutemani engkau sepanjang hidupmu
Saat Tuhan cemburu
Tersadar aku
Betapa aku juga merindukanNya
Aku telah menyelingkuhi hati dengan dunia
Padahal kutahu Engkau sangat Pencemburu
Tuhan
Aku datang
Lihat aku
Rangkul aku
Agar dihatiku
Hanya ada namaMu